Langsung ke konten utama

Perusahaan telekomunikasi perlu menyesuaikan transformasi digital yang bergerak cepat

Perusahaan telekomunikasi perlu menyesuaikan transformasi digital yang bergerak cepat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Industri telekomunikasi yang terus bergerak dan melakukan transformasi digital secara cepat membuat aksi pemutusan hubungan kerja (PHK) tak dapat dihindari. 
Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengungkapkan, para penyelenggara telekomunikasi memang perlu melakukan penyesuaian agar terus mengikuti perkembangan digital memiliki visi, misi dan strategi dengan caranya masing-masing.
Heru menjelaskan, seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan visi menjadi digital perusahaan telekomunikasi melalui transform dan digitize. Menurutnya, Telkom sudah mengedepankan apa yang disebut dengan Digital NOW.
"Selain itu, inovasi dan adopsi baru juga dimanfaatkan Telkom seperti digital educationmobile banking maupun internet of things. Budaya digital juga dikembangkan untuk mentransformasi organisasi," ujarnya kepada kontan.co.id Minggu, (16/2).
Sementara XL Axiata, juga sudah siap dengan visi, misi dan strategi yang disebut dengan 3R (Revamp, Rise dan Reinvent), mengadopsi teknologi baru dan inovasi. Namun Heru melihat, nampaknya XL Axiata masih memerlukan strategi yang berbeda agar tetap substain di tengah kompetisi yang kian ketat dalam memberikan layanan pada masyarakat dan perubahan yang disebabkan disrupsi teknologi.
Untuk Indosat Ooredoo, Heru menuturkan telah mengimplementasikan adopsi teknologi dan inovasi baru. "Terlihat juga bagaimana Indosat Ooredoo juga telah melakukan transformasi dimana terlihat visi, misi dan strategi serta kepemimpinan yang fokus dalam melakukan transformasi digital," katanya.
Hanya saja, diperlukan transformasi organisasi sebab terlihat bahwa rasio efisiensi perusahaan yang masih tinggi, sehingga membutuhkan transformasi dalam waktu cepat agar perusahaan efisien dan lincah dalam menghadapi revolusi teknologi digital saat ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM hanya menguntungka pihak-pihak tertentu saja.Padaha

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi