Langsung ke konten utama

Dukung Digitalisasi UMKM, BRI dan Google Gelar Kompetisi Hackathon

Dukung Digitalisasi UMKM, BRI dan Google Gelar Kompetisi Hackathon

Jakarta, IDN Times – Demi meningkatkan inovasi dan pelayanan bagi nasabah, terutama pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM), Bank BRI mengajak para pelaku ekonomi digital mengembangkan UMKM melalui digitalisasi.Salah satu upaya yang dilakukan BRI dengan menggandeng Google Indonesia untuk menggelar event bertajuk BRIxGoogle Hackathon.
"Acara ini merupakan rangkaian Hackathon yang dilakukan Google untuk mengoptimasi para start up agar lebih mudah mengintegrasikan dengan sistem BRI. Kami berharap para pelaku ekonomi digital mampu mendukung upaya digitalisasi ekonomi dengan pemberdayaan UMKM," kata Indra Utoyo, Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI, di Jakarta, Senin (10/1).
Indra menambahkan, kegiatan ini juga diharapkan akan memunculkan aplikasi-aplikasi yang mampu menjawab permasalahan para pelaku UMKM dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat secara umum.

1. BRIxGoogle Hackathon diharapkan dapat memberikan pelayan yang lebih cepat dan efisien

Dukung Digitalisasi UMKM, BRI dan Google Gelar Kompetisi HackathonIndra Utoyo, Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI. (IDN Times/Dimas Fitra Dirgantara)
Dengan digelarnya event BRIxGoogle Hackathon, BRI berharap dapat memberikan pelayanan yang jauh lebih cepat dan efisien. Selain itu, pelibatan anak-anak muda dalam event tersebut juga merupakan upaya untuk melahirkan inovasi-inovasi baru.
“Arahnya memang bagaimana kita melayani makin luas, shorter, dan juga faster melayani UMKM, dan saya rasa itu menggunakan teknologi. Oleh karena itu, kita juga sadar bahwa untuk inovasi ini, kita tahu ide-ide hebat itu di mana-mana, termasuk anak muda. Untuk itu kita mengundang anak-anak muda untuk melakukan kolaborasi innovation dengan BRI,” kata Indra.
  • Business

  • Economy
  • Dukung Digitalisasi UMKM, BRI dan Google Gelar Kompetisi Hackathon

    Kompetisi ini digelar di tiga kota besar
    Jakarta, IDN Times – Demi meningkatkan inovasi dan pelayanan bagi nasabah, terutama pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM), Bank BRI mengajak para pelaku ekonomi digital mengembangkan UMKM melalui digitalisasi.
    Salah satu upaya yang dilakukan BRI dengan menggandeng Google Indonesia untuk menggelar event bertajuk BRIxGoogle Hackathon.
    "Acara ini merupakan rangkaian Hackathon yang dilakukan Google untuk mengoptimasi para start up agar lebih mudah mengintegrasikan dengan sistem BRI. Kami berharap para pelaku ekonomi digital mampu mendukung upaya digitalisasi ekonomi dengan pemberdayaan UMKM," kata Indra Utoyo, Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI, di Jakarta, Senin (10/1).
    Indra menambahkan, kegiatan ini juga diharapkan akan memunculkan aplikasi-aplikasi yang mampu menjawab permasalahan para pelaku UMKM dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat secara umum.

    1. BRIxGoogle Hackathon diharapkan dapat memberikan pelayan yang lebih cepat dan efisien

    Dukung Digitalisasi UMKM, BRI dan Google Gelar Kompetisi HackathonIndra Utoyo, Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI. (IDN Times/Dimas Fitra Dirgantara)
    Dengan digelarnya event BRIxGoogle Hackathon, BRI berharap dapat memberikan pelayanan yang jauh lebih cepat dan efisien. Selain itu, pelibatan anak-anak muda dalam event tersebut juga merupakan upaya untuk melahirkan inovasi-inovasi baru.
    “Arahnya memang bagaimana kita melayani makin luas, shorter, dan juga faster melayani UMKM, dan saya rasa itu menggunakan teknologi. Oleh karena itu, kita juga sadar bahwa untuk inovasi ini, kita tahu ide-ide hebat itu di mana-mana, termasuk anak muda. Untuk itu kita mengundang anak-anak muda untuk melakukan kolaborasi innovation dengan BRI,” kata Indra.

    2. Bukan kerja sama pertama bagi BRI dan Google Indonesia

    Dukung Digitalisasi UMKM, BRI dan Google Gelar Kompetisi HackathonHerdy Harman (Direktur Human Capital), Indra Utoyo (Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI), dan Megawaty Khie (Country Director Google Cloud) dalam acara pembukaan event BRIxGoogle Hackathon, Jakarta, Senin (10/2). (IDN Times/DImas Fitra Dirgantara)
    Event BRIxGoogle Hackathon ini bukan merupakan kerja sama yang pertama bagi kedua pihak. Sebelumnya, BRI dan Google Indonesia telah bekerja sama dalam Loan Application miliki BRI.
    “Tahun lalu kita udah mulai kerja sama, contohnya Loan Application. Tadinya Loan Application di BRI memakan waktu 2 minggu baru persetujuannya keluar, sekarang menjadi 2 menit saja,” kata Megawaty Khei, Country Director Google Cloud.
    Pada kerja samanya kali ini, BRI dan Google berencana membangun start up dan UMKM, serta membina perusahaan-perusahaan kecil agar bisa menjadi start up dengan unicorn di masa depan.

    3. BRIxGoogle Hackathon digelar di tiga kota besar

    Dukung Digitalisasi UMKM, BRI dan Google Gelar Kompetisi HackathonPeserta BRIxGoogle Hackathon Kota Jakarta. (IDN Times/Dimas Fitra Dirgantara
    BRIxGoogle Hackathon diselenggarakan di tiga kota besar, yakni Jakarta, Bandung, dan Surabaya yang akan digelar selama dua hari, 10-11 Februari 2020. Kompetisi ini diikuti oleh kalangan mahasiswa, penggiat strart upfreelancer maupun penggiat digital teknologi. Setiap tim terdiri dari maksimal tiga orang.
    Pemenang dalam kompetisi ini akan mendapat hadiah utama berupa uang tunai. Pemenang pertama mendapat Rp35 juta, pemenang kedua Rp25.juta, dan pemenang ketiga Rp15 juta. Selain itu, para pemenang juga akan mendapat tawaran rekrutmen di BRI.

    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

    Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

    OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

    REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

    WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

    Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka