Langsung ke konten utama

Kemenkop Dorong Usaha Menengah Lakukan Ekspor

Seorang pengunjung memilih berbagai suvenir kerajinan tangan yang dipajang pada pameran produk usaha kecil menengah (UKM). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) fokus mendampingi sekaligus mendorong pelaku usaha skala menengah agar naik kelas. Dengan begitu bisa masuk ke pasar ekspor.

Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Simanungkalit dalam mengatakan, sasaran strategis kementerian yakni usaha menengah berbasis sektor riil dan berskala ekonomi melalui sinergi lintas stakeholder. Ia menyebutkan, jumlah pelaku usaha menengah di Tanah Air mencapai 60.702.

“Dari jumlah tersebut, total kontribusi ekspornya sebesar 10,85 persen,” kata Victoria di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu, (12/2). Ia menjelaskan, usaha menengah yang dimaksud yaitu beromzet Rp 2,5 miliar hingga Rp 50 miliar lalu asetnya Rp 500 juta lebih sampai Rp 10 miliar.

Kementerian, lanjutnya, akan menerapkan strategi high touch untuk skala usaha menengah. Di antaranya dengan melakukan market driven atau market intelijen, bekerja sama Kementerian Luar Negeri serta Kementerian Perdagangan.

“Kami akan melakukan kurasi champion dengan melibatkan asosiasi profesi, komunitas kreatif, local brand activist, dan akun media sosial,” kata dia.
Di sisi lain, kata Victoria, juga melakukan digitalisasi UMKM, baik dari sisi proses bisnis maupun akses pasar, kemudian memperluas creative space di daerah, serta membuka channel distribusi seperti horeka, mall, dan marketplace.

Dilakukan pula scalling up dan internasionalisasi produk UKM melalui dukungan trading house, standardisasi, sertifikasi internasional, serta investasi atau Initial Public Offering (IPO). “Hal yang tak kalah penting lainnya yakni memobilisasi experties menjadi mentor UKM dalam pengembangan usaha dan mengembangkan factory sharing berbasis value chain,” tuturnya.

Pada kesempatan sama SVP Micro Development & Agent Banking PT Bank Mandiri Tbk. Zedo Faly mengatakan, dukungan sektor perbankan terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sudah semakin besar. Baik dari sisi akses permodalan, insentif bunga kredit, maupun perlakuan khusus atau insentif dalam proses persetujuan pengajuan kredit.

Perbankan kini kata dia, juga semakin memandang UMKM sebagai segmen pasar yang prospektif. Maka bank-bank mulai menyasar segmen ini.

Direktur Ritel Sarinah Lies Permana Lestari menambahkan, perusahaannya membuka peluang kepada lebih banyak pelaku UMKM untuk memanfaatkan Sarinah sebagai jendela UMKM Indonesia. Dengan begitu bisa menjadi etalase berbagai produk UMKM.

Ia pun menekankan pentingnya kurasi produk sebelum bisa masuk ke etalase Sarinah. Cara ini memicu pelaku UMKM supaya dapat menghasilkan produk yang senantiasa terjaga kualitas dan kuantitasnya.
sumber: https://www.republika.co.id/berita/q5lafr383/kemenkop-dorong-usaha-menengah-lakukan-ekspor

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM hanya menguntungka pihak-pihak tertentu saja.Padaha

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi