Langsung ke konten utama

Mahasiswa KKN UM Jember Sosialisasi IUI pada Pelaku UMKM Desa Sumberwringin

Mahasiswa KKN UM Jember Sosialisasi IUI pada Pelaku UMKM Desa Sumberwringin

TIMESINDONESIA, JEMBER – Pelaku UMKM di Desa Sumberwringin, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember mendapatkan sosialisasi tentang Izin Usaha Industri (IUI) oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 34 Universitas Muhammadiyah Jember (UM Jember). Sosialisasi yang betempat di Aula Kantor Desa Suberwringin pada 7 Febuari 2020 lalu tersebut bertujuan agar pelaku UMKM di desa tersebut sadar akan pentingnya memiliki IUI demi kelancaran usaha mereka.
Selain itu, dengan mengantongi IUI maka jenis usaha masyarakat telah terverifikasi dan legal di dinas tekait, yakni Disperindag Kabupaten Jember.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan mahasiswa UM Jember di dua dusun yang ada di Desa Sumberwringin, yakni Dusun Duk Lengkong dan Dusun Krajan, sejumlah usaha rumahan yang dijalankan masyarakat di dua lokasi tersebut yakni kripik singkong, kerupuk, bakso, tempe, pertulo, kue, dan ternak puyuh. Hampir seluruh jenis usaha yang dijalankan masyarakat belum mengantongi IUI lantaran kurangnya informasi yang diperoleh pemilik usaha mengenai tata cara memperoleh peizinan tersebut dan manfaatnya.
Kegiatan sosialisasi tersebut diikuti oleh sekitar 30 pelaku UMKM di Desa Sumberwringin. Mereka tampak antusias menyimak seluruh materi sosialisasi yang disampamikan oleh mahasiswa KKN UM Jember itu. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...