Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label #IKMA

Kemenperin Kembali Gelar Indonesia Good Design Selection

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali menggelar kompetisi Indonesia Good Design Selection (IGDS) pada tahun ini. Dengan begitu, ajang tersebut sudah 18 kali digelar.  IGDS merupakan penghargaan tertinggi bagi desain produk industri terbaik yang diberikan pemerintah kepada desainer produk industri dan perusahaan industi Indonesia. “IGDS telah melalui perjalanan panjang dalam menghadirkan kekayaan desain produk industri Indonesia. Ajang ini pertama kali diselenggarakan pada 2001 hingga terakhir pada 2020 yang pada 10 Desember 2020 dianugerahkan oleh Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (4/3). Pada Peluncuran IGDS 2021, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, desain produk memberikan nilai tambah signifikan pada produk itu sendiri. Berdasarkan Global Industrial Design Market 2020 Research Report, nilai pasar global dari desain produk industri s

Kemenperin Gelar Kompetisi Desainer Fesyen Muslim

Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar kompetisi desain dan konsep bisnis bagi industri fesyen muslim Indonesia. Kompetisi Modest Fashion Project (MOFP) 2021 akan menjadi tahun keempat sejak 2018 lalu. “MOFP merupakan kompetisi desain dan konsep bisnis fesyen muslim yang pesertanya selain berpeluang untuk mendapatkan hadiaah sebagai juara, juga berhak mendapatkan program pembinaan dari Ditjen IKMA bagi finalis 20 besar,” kata Dirjen IKMA, Gati Wibawaningsih, pada acara Kick Off Modest Fashion Project 2021 beberapa waktu lalu. Kompetisi ini digelar guna mendukung perkembangan industri fesyen musim di Indonesia yang mulai berkembang pesat. Hal ini selaras dengan pernyataan Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, yang akan mendukung upaya perkembangan industri fesyen muslim nasional dengan Kompetisi MOFP. Menurut Gati, saat ini para desainer muda Indonesia membutuhkan wadah dan pa

Kemenperin Bekali IKM Sertifikasi untuk ke Pasar Global

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya agar pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) pangan tidak sekadar bertahan di tengah tekanan pandemi Covid-19, tetapi juga mampu meningkatkan penjualan dengan jangkauan pasar lebih luas hingga ke mancanegara. Tujuannya agar sasaran ini bisa terwujud, diperlukan kebijakan strategis dan tepat. “Syarat ekspor produk pangan memang cukup ketat. Maka kami fasilitasi agar IKM pangan bisa naik kelas, omzetnya naik, teknologi dan mutunya bagus, serta pasarnya bisa makin luas,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, melalui siaran pers, Senin (15/2). Menurutnya, IKM pangan memiliki potensi pertumbuhan sangat besar. Apalagi, perannya penting guna meningkatkan nilai tambah sumber daya alam lokal serta memenuhi pasar dalam dan luar negeri.   “Dari total sekitar 4,5 juta pelaku IKM di Indonesia, sebanyak 1,6 juta adalah IKM pangan,” ungkapnya.  Ia menambahkan, pihaknya selama ini akti

Syarat IKM Pangan Bisa Go Internasional

  Kementerian Perindustrian berupaya agar pelaku industri kecil dan menengah (IKM) pangan tidak sekadar bertahan di tengah tekanan pandemi Covid-19, tetapi juga mampu meningkatkan penjualan dengan jangkauan pasar yang lebih luas hingga ke mancanegara. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih mengatakan hal ini dilakukan agar sasaran ini bisa terwujud, diperlukan kebijakan yang strategis dan tepat. “Syarat ekspor produk pangan memang cukup ketat. Maka kami fasilitasi agar IKM pangan bisa naik kelas, omzetnya naik, teknologi dan mutunya bagus, serta pasarnya bisa makin luas,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Minggu (14/2/2021). Menurut Gati, IKM pangan memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar. Apalagi, perannya penting untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam lokal dan memenuhi pasar dalam dan luar negeri. “Dari total sekitar 4,5 juta pelaku IKM di

Industri Kecil Pangan Didorong Miliki Sertifikat HACCP untuk Bersaing di Pasar Internasional

Industri kecil dan menengah (IKM) pangan memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar. Perannya penting untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam lokal serta memenuhi pasar dalam dan luar negeri. “Dari total sekitar 4,5 juta pelaku IKM di Indonesia, sebanyak 1,6 juta adalah IKM pangan,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih, dilansir dari laman kemenperin.go.id, Minggu (14/2). Dirjen IKMA mengungkapkan, pihaknya selama ini aktif mendorong pelaku IKM pangan agar terus mengembangkan kualitasnya sehingga bisa berdaya saing di kancah global. Salah satu langkahnya yaitu melalui program peningkatan keamanan mutu pangan dengan sertifikasi Hazard Analitical Critical Control Point (HACCP). “HACCP adalah sistem pengamanan produk pangan berstandar internasional yang perlu dimiliki setiap produsen pangan untuk menjamin bahwa produknya aman hingga dikonsumsi,” jelasnya. Beberapa waktu lalu, Direktorat Jenderal IKMA Kemenperin telah

Pacu Daya Saing, Kemenperin Percantik Ribuan Desain Merek dan Kemasan IKM

 Kementerian Perindustrian terus mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) untuk memacu daya saing produknya. Salah satu langkah strategisnya adalah dengan memperbaiki kemasannya karena dapat meningkatkan nilai jual dari suatu produk tersebut. “Kemasan mempunyai peranan penting pada produk IKM. Selain sebagai proteksi atau pembungkus produk, kemasan juga sebagai media promosi dan informasi sehingga akan meningkatkan citra, daya jual dan daya saing produk IKM itu sendiri,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih, Selasa (9/2). Dirjen IKMA menjelaskan, banyak upaya yang perlu dipertimbangkan dalam membuat desain dan bahan kemasan produk yang menarik dan kompetitif. Misalnya, dengan mengikutitren yang berkembang, selera konsumen, dan spesifikasi produk yang akan dikemas. Guna mencapai sasaran tersebut, Kemenperin memfasilitasi melalui Klinik Pengembangan Desain Merek dan Kemasan. “Kami memberikan bimbingan, konsultasi maupun

IKM sebagai Penggerak Ekonomi Berbasis Kerakyatan

  Industri kecil dan menengah merupakan salah satu sektor penggerak ekonomi nasional berbasis kerakyatan. Hal ini lantaran para pelaku IKM membuka lapangan kerja bagi masyarakat di sekitarnya serta masih kentalnya nuansa kekeluargaan dalam menjalankan unit usahanya. “IKM sebagai bagian dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), hingga saat ini berjumlah lebih dari 4,4 juta unit usaha atau mencapai 99 persen dari seluruh unit usaha industri di Indonesia,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih di Jakarta, Selasa (23/4). Dari jumlah unit usaha tersebut, IKM telah menyerap tenaga kerja sebanyak 10,5 juta orang atau 65 persen dari total tenaga kerja sektor industri secara keseluruhan. Untuk itu, dalam upaya memacu daya saing IKM nasional, perlu didukung pengembangan sumber daya manusia yang terampil dan pemafaatan teknologi terkini guna menciptakan produk yang kreatif dan inovatif. “Selain itu, Kemenperin juga aktif

Jam Tangan Kayu Berbasis Kearifan Lokal Naik Pamor

Kemenperin terus mendorong sektor industri kecil menengah (IKM) agar semakin aktif berinovasi dengan desain produknya sehingga mampu kompetitif di kancah domestik dan global. Upaya ini telah dipacu melalui penyelenggaraan Indonesia Good Design Selection (IGDS) 2020. "Penghargaan IGDS merupakan bentuk apresiasi pemerintah di bidang desain produk bagi pelaku industri, perusahaan maupun praktisi desain, sekaligus untuk mendukung dan meningkatkan nilai kompetitif dari daya saing produk-produk industri nasional utamanya di bidang desain produk," ujar Dirjen IKMA Gati Wibawaningsih. Dirinya pun menyampaikan, dedikasi dan pencapaian para penerima penghargaan IGDS dapat menjadi semangat untuk mereka terus berkarya dan berprestasi serta menginspirasi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat industri. Apalagi di tengah persaingan ketat saat ini, terutama adanya era industri 4.0 dan adaptasi kebiasaan baru karena pandemi, pelaku IKM perlu menelurkan inovasi agar usahanya bisa bertahan

Inovasi Bikin Usaha Bisa Bertahan

Industri kecil menengah (IKM) diharapkan terus melakukan inovasi dengan desain produknya sehingga mampu kompetitif di kancah domestik dan global. Kementerian Perindustrian terus mendorong pamor IKM lokal melalui penyelenggaraan Indonesia Good Design Selection (IGDS). Salah satu yang mendapat penghargaan IGDS yakni produsen jam tangan kayu asal Jawa Tengah, Eboni. Melalui produk unggulannya, Eboni Pamor, terpilih kembali sebagai pemenang kategori People’s Choice di IGDS 2020 karena mendapat total like sebanyak 1082 di akun instagram @igdsofficial. Sebelumnya, pada IGDS 2019, Eboni juga memperoleh penghargaan kategori People’s Choice dengan produknya, Eboni Cakra. Eboni Pamor dinilai sebagai sebuah bentuk manifestasi nilai tradisi lokal yang dituangkan menjadi produk fesyen, sehingga budaya dan tradisi Tosan Aji dapat terus berkelanjutan di era modern ini. Eboni Pamor menggunakan dial pamor asli keris dan dibuat oleh seorang Empu (pembuat keris) generasi muda asal Solo yang secara turun

IKM Pangan Tanah Air Kini Berkelas Internasional

 Industri Kecil Menengah (IKM) sektor pangan di tanah air saat ini telah banyak yang mampu menciptakan berbagai inovasi untuk bersaing dengan produk impor. Hal ini terlihat dari sejumlah peserta Indonesia Food Innovation 2020 yang menghasilkan produk pangan dengan kualitas yang tak kalah dari produk impor. "Kemenperin sukses menggelar ajang penghargaan IFI 2020 untuk menjaring produsen makanan, khususnya sektor IKM, yang mengutamakan pada kualitas dari bahan baku lokal dan alami," kata Dirjen IKMA Kemenperin, Gati Wibawaningsih. Dirinya pun menjelaskan, penyelenggaraan IFI 2020 bertujuan untuk mendorong pelaku IKM pangan di tanah air menghasilkan produk yang inovatif dan kompetitif. "Jadi, melalui ajang IFI ini, mereka akan siap menjadi industri pangan yang menguntungkan, menjangkau pasar yang luas, dan memiliki bisnis yang berkesinambungan," jelasnya. Apalagi, di tengah perkembangan era industri 4.0 dan menghadapi masa adaptasi kebiasaan baru akibat pandemi Covid-1

Kendaraan Buatan Cimahi Sukses Mendapatkan Penghargaan Desain Terbaik

Sejak kehadiran PT Fin Komodo sejak tahun 2018 berhasil menghadirkan beragam kendaraan serba guna. Bahkan di awal tahun 2021, kendaraan mereka pun berhasil mendapatkan penghargaan Indonesia Good Design Selection (IGDS) 2020. “Salah satu pemenangnya adalah PT Fin Komodo Teknologi yang berasal dari Cimahi, Jawa Barat, dengan menciptakan desain Fin Komodo KD 250 X,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih, melalui keterangan resminya. Fin Komodo, yang didesain oleh Ibnu Susilo, memenangkan penghargaan Grand Award IGDS 2020 kategori Design Product dengan mengalahkan ratusan peserta lainnya. Fin Komodo adalah kendaraan roda empat yang dirancang khusus untuk melintasi medan terjal, namun didesain dengan kenyamanan bak mobil sedan. “Desain suatu produk benar-benar sangat mempengaruhi selera pasar. Misalnya produk industri kalau sudah ada desainnya, tentunya pasti diikuti penggemarnya,” kata Gati. Sejak tahun 2018, PT Fin Komodo telah me