Langsung ke konten utama

Kemenperin Kembali Gelar Indonesia Good Design Selection

Peserta merapihkan tampilan produk miliknya pada Pameran Karya kreatif Indonesia. ilustrasi

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali menggelar kompetisi Indonesia Good Design Selection (IGDS) pada tahun ini. Dengan begitu, ajang tersebut sudah 18 kali digelar. 

IGDS merupakan penghargaan tertinggi bagi desain produk industri terbaik yang diberikan pemerintah kepada desainer produk industri dan perusahaan industi Indonesia. “IGDS telah melalui perjalanan panjang dalam menghadirkan kekayaan desain produk industri Indonesia. Ajang ini pertama kali diselenggarakan pada 2001 hingga terakhir pada 2020 yang pada 10 Desember 2020 dianugerahkan oleh Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (4/3).

Pada Peluncuran IGDS 2021, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, desain produk memberikan nilai tambah signifikan pada produk itu sendiri. Berdasarkan Global Industrial Design Market 2020 Research Report, nilai pasar global dari desain produk industri sangat besar.“Nilai tersebut tercatat mencapai 45,38 miliar dolar AS pada 2019 dan diproyeksi akan mencapai 65,41 miliar dolar AS pada akhir tahun 2026. Dengan tingkat pertumbuhan sebesar 5,3 persen selama tahun 2021 sampai 2026,” ungkapnya. 

Fakta tersebut menunjukkan besarnya peluang di sektor desain industri yang dapat terus dimaksimalkan. Maka dibutuhkan kolaborasi tepat di antara pemerintah, desainer, pelaku bisnis, dan industri.

Kali ini, Ditjen IKMA Kemenperin menggandeng enam asosiasi desain Indonesia. Meliputi Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII), Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI), Asosiasi Profesional Desain Komunikasi Visual Indonesia (AIDIA), Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII), Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) dan Federasi Pengemasan Indonesia (IPF). Upaya kerja sama itu guna memberikan nilai tambah peningkatan daya saing produk industri nasional. 

Kompetisi IGDS 2021 mengusung tema Produk Indonesia Berkarakter yang diharapkan mampu mencerminkan karakter positif berbagai jenis Industri di Indonesia. IGDS 2021 diharapkan dapat lebih mendorong peningkatan kualitas dan manfaat produk bagi masyarakat serta mampu mengangkat nilai-nilai budaya lokal yang diterima oleh pasar domestik juga global sebagai solusi berkelanjutan.

“Penghargaan IGDS memiliki dua kategori penghargaan. Pertama, IGDS Design Product yang diberikan untuk desain produk industri berkualitas baik, baik yang telah maupun masih diproduksi atau dipasarkan. Berikutnya, IGDS Design Concept, yaitu penghargaan yang diberikan atas konsep desain produk industri berkualitas baik dalam bentuk prototype atau sampel produk,” jelas Gati.

IGDS 2021 akan menghadirkan lima jenis penghargaan, yaitu Good Design, yang akan diberikan kepada produk yang memenuhi kriteria good design, kemudian Best 20 yang bakal diberikan kepada 20 produk terbaik, People’s Choice diberikan kepada satu produk yang dipilih langsung oleh masyarakat umum. Lalu Best 3 yang diberikan kepada tiga produk terbaik, dan Grand Award sebagai penghargaan tertinggi yang diberikan kepada satu produk terbaik.

“Desainer terbaik berkesempatan memenangkan sertifikat, trofi, penggunaan logo IGDS, uang pembinaan, serta pembinaan produk,” tutur Gati. Peserta IGDS setiap tahunnya terus meningkat, setidaknya dalam lima tahun terakhir pelaksanaannya. 

Dari 99 produk pada 2016, menjadi 243 produk pada 2017, kemudian hingga 333 produk pada 2019, dan sebanyak 386 produk pada 2020. “Pelaksanaan IGDS tahun 2021 ini diharapkan terus menggali potensi terpendam dari para desainer, pelaku industri dan mahasiswa agar membangkitkan energi baru dan dapat melahirkan produk yang tidak hanya memiliki nilai estetis dan berkarakter, namun juga mendatangkan manfaat ekonomi dunia industri agar terus maju hingga menembus pasar internasional dan mengharumkan nama Indonesia,” tuturnya. 

Pendaftaran IGDS 2021 mulai berlangsung pada 4 Maret 2021 hingga 31 Mei 2021 di laman igds.kemenperin.go.id. Rangkaian IGDS 2021 akan dilanjutkan dengan Sosialisasi, Seleksi Administratif, Penjurian Tahap I, Penjurian Tahap II, Penjurian Tahap III dan puncak acara yaitu Penganugerahan Penghargaan IGDS 2021.


https://www.republika.co.id/berita/qph7nd383/kemenperin-kembali-gelar-indonesia-good-design-selection-part1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...