Langsung ke konten utama

Ekspor Perdana, Bea Cukai Bitung Lepas 16,7 Ton Tuna Beku ke AS

 Komitmen Bea Cukai Bitung mendorong peningkatan ekspor membuahkan hasil. Salah satu Industri Kecil Menengah (IKM) di Sulawesi Utara, UD Tomini Bay Seafood, sukses menembus pasar Amerika Serikat (AS).

Dalam acara pelepasan ekspor perdana kemarin (4/03), Agung Riandar Kurnianto, Kepala Kantor Bea Cukai Bitung mengucapkan selamat dan mengapresiasi UD Tomini Bay Seafood yang telah berhasil mengekspor 16,7 ton ikan tuna beku ke Amerika Serikat.

“Selamat dan sukses kepada UD Tomini Bay Seafood atas ekspor perdana produk perikanan ke Amerika melalui Pelabuhan Hub International Bitung.” ucap Agung

Agung berharap keberhasilan UD Tomini Bay Seafood akan menambah semangat pelaku usaha lainnya untuk mengembangkan perusahaan dan mengenalkan produk Sulut ke masyarakat dunia. 

Stofel Demus, Kepala Produksi UD Tomini Bay Seafood, mengapresiasi Bea Cukai Bitung yang telah memberikan dukungan dan asistensi. “Kami sangat berterima kasih. Kami rasakan sendiri saat mengurus ke Bea Cukai, sudah banyak perubahan. Banyak memberi bantuan yang memang nyata, real. Saya bersyukur, senang dan bangga dengan Bea Cukai.” ujar Stofel mendampingi Dodik Sukardi, Pemilik UD Tomini Bay Seafood.

Dodik dan Agung sepakat ekspor ini diharapkan tidak berhenti sampai di sini saja. Tapi harus berkelanjutan.

“Awalnya memang berat, namun saya bersyukur satu kontainer bisa full. Mohon doanya agar ekspor ini berkelanjutan. Tidak berhenti sampai di sini,” ujar Dodik.

Agung berpendapat bahwa melalui ekspor oleh IKM yang berkelanjutan akan mendukung peningkatan nilai ekspor sebagai wujud pemulihan ekonomi nasional. Dan dapat memaksimalkan Pelabuhan Hub International Bitung sebagai pintu kegiatan ekspor ke depan.

Kepada Manado Post, Kakanwil Bea Cukai Sulbagtara Cerah Bangun menyatakan saat ini sedang didorong direct call dari Bitung. “Letak Pelabuhan Bitung yang strategis, kita lagi dorong barang-barang ekspor langsung ke negara tujuan,” katanya.

Acara pelepasan ekspor perdana diakhiri dengan pemasangan segel pada kontainer dan penyerahan Nota Pelayanan Ekspor (NPE) secara simbolis oleh Agung Riandar Kurnianto.(*)


https://manadopost.jawapos.com/ekonomi-bisnis/05/03/2021/ekspor-perdana-bea-cukai-bitung-lepas-167-ton-tuna-beku-ke-as/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka