Langsung ke konten utama

Berkat digitalisasi, kini Belle Fashion bisa jajaki pasar mancanegara

Berkat digitalisasi, kini Belle Fashion bisa jajaki pasar mancanegara

Digitalisasi banyak diakui pelaku usaha terutama UMKM membantu dalam perluasan jangkauan pasar produk/jasa mereka. Seperti yang dirasakan Andre Teddy Oktavianus dan Abdilah Nilam, pemilik Belle Fashion.

Mulai berjualan dengan Shopee pada 2017 lalu, Belle Fashion terpilih menjadi UMKM yang produknya dapat mengikuti Program Ekspor Shopee sejak 2019.

Sebelumnya usaha fashion yang sudah dirintis sejak 1995 ini hanya merambah pasar offline. Sempat berjualan di Tanah Abang namun Belle Fashion terpaksa tutup pada tahun 2016.

"Shopee bantu distribusi produk kita, sekarang jangkauan kita sudah nasional bahkan dengan Program Ekspor Shopee kita bisa jangkau ekspor juga. Kita terima order, packing kirim ke gudang Shopee nanti diurus sama Shopee. Memudahkanlah,," kata Andre dalam Diskusi Daring Shopee pada Jumat (19/3).

Kini Belle Fashion sudah memiliki sekitar 60 karyawan. Serta jangkauan produk fashion wanita Belle Fashion sudah sampai ke Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam. Andre menambahkan mayoritas pembeli mancanegara produknya berasal dari Malaysia dan Singapura.

Abdilah menambahkan, dengan adanya Program Ekspor Shopee saban bulan Belle Fashion mampu mengirim 100 lebih produknya ke luar negeri. Dengan jangkauan pasar lebih luas, Belle Fashion diakui mengalami peningkatan penjualan.

Selama pandemi Covid-19 Belle Fashion justru alami kenaikan penjualan 2 kali lipat, dibanding sebelum pandemi. "Sebulan rata-rata pesanan itu sebelum pandemi setiap hari sekitar 600 paket. sejak pandemi ini naik satu hari diatas 1.000 paket pesanan di Belle Fashion," kata Abdilah.

Untuk produk Abdilah menyebut 100% diproduksi sendiri. Ke depan Belle Fashion berencana melebarkan sayap ke produk fashion anak-anak.

Menjangkau pasar ekspor tentu Andre dan Abdilah harus melakukan adaptasi terhadap tren fashion di negara tujuan. Guna membaca tren permintaan di negara tujuan, Andre dan Abdilah mengamati produk-produk fashion di negara tujuan melalui toko-toko online di mancanegara.

"Warnanya lagi tren apa, modelnya seperti apa yang lagi laku. Misal Malaysia itu fashion muslim. Kita lihat toko-toko online luar juga buat adaptasi tren di luar negeri," kata Andre.

Melalui program Ekspor Shopee, Andre dan Abdilah mengaku selain melebarkan pangsa pasar juga membantu meningkatkan kualitas dari produk Belle Fashion. Tak hanya itu, Belle Fashion juga belajar meningkatkan packaging produknya terutama yang akan diekspor.


https://industri.kontan.co.id/news/berkat-digitalisasi-kini-belle-fashion-bisa-jajaki-pasar-mancanegara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...