Langsung ke konten utama

Tren e-commerce berandil mendongkrak industri jasa logistik di Indonesia

Tren e-commerce berandil mendongkrak industri jasa logistik di Indonesia

Shipper Indonesia (Shipper.id) menilai, bisnis logistik memiliki prospek yang sangat menjanjikan di Indonesia. Sebab, tren pertumbuhan e-commerce yang kian masif sejak beberapa tahun ke belakang, turut mendorong perkembangan industri jasa logistik selama ini.

Co-Founder & COO Shipper Indonesia Budi Handoko mengungkapkan, banyak dari para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia, yang telah memanfaatkan e-commerce sebagai lapak tempat mereka berdagang. Atas dasar hal itulah, jasa logistik dan pergudangan seperti Shipper kian dibutuhkan di sektor bisnis e-commerce.

“Dari data-data itu kita melihat, dari e-commerce saja bisa berkembang lagi sekitar 6 kali lipat. Jadi di situ mendorong perkembangan logistik yang mendukung e-commerce, termasuk pergudangan, termasuk express, termasuk placking juga,” kata Budi dalam press conference virtual, Selasa (23/3).  

Intervensi teknologi serta inovasi pada sektor logistik, kata Budi ikut, berperan penting dalam mendorong pertumbuhan e-commerce tanah air. Sebab,intervensi teknologi serta inovasi yang dikembangkan, dipercaya turut meningkatkan daya saing pelaku UMKM di Indonesia, yang pada akhirnya akan membantu perekonomian secara nasional.

“UKM Center FEB UI mencatat bahwa pada 2018 terdapat 64,19 juta UMKM di Indonesia dengan kontribusi ekonomi mencapai 60,3% terhadap PDB. Sektor ini juga menyerap hampir 117 juta  tenaga kerja,” terang Budi.

Budi menambahkan, Shipper sendiri masih akan fokus pada pengembangan bisnis di bidang agregator logistik. Baik itu jasa pengiriman maupun pergudangan.

“Kita melihat  untuk membantun suatu ekosistem yang maju, kita masih mempunyai jaringan, baik dari data software maupun dari jaringan fisik. Jadi itu yang akan kita fokuskan untuk tahun ini,”  kata dia.

Asal tahu saja, sepanjang tahun 2020 Shipper telah mengembangkan gudang yang dikelolanya hingga seluas 400 meter persegi. “Jadi awalnya waktu kita baru mulai di tahun 2020, itu mungkin baru sekitar kecil lah tidak begitu besar,” tambahnya.

Tak hanya itu, Shipper juga menorehkan prestasi pada penambahan jumlah tenaga kerja yang cukup masif hanya dalam kurun waktu satu tahun. Di mana saat ini jumlahnya sudah hampir mencapai 2000 karyawan, sedangkan di awal tahun 2020 hanya sekitar 200 karyawan saja.


https://industri.kontan.co.id/news/tren-e-commerce-berandil-mendongkrak-industri-jasa-logistik-di-indonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka