BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Bisnis rintisan atau start up di Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai jajaki kerjasama dengan sejumlah pihak. Perkembangan tidak hanya tampak dari kuantitas namun juga kualitas yang diupayakan semakin baik.
Di antaranya ada startup Warko yang mulai menjalin kerjasama dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mendorong para pelaku dan bisnis UMKM bisa go digital.
"Kami mulai berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kalsel. Hal ini merupakan langkah pengembangan dan komitmen Warko sebagai koperasi milenial yang berkomitmen mensejahterakan warung," kata Founder dan CEO Warko Adam Nugraha kepada Banjarmasinpost.co.id, Jumat (14/2/2020).
Beberapa waktu lalu Adam berkesempatan bertemu dengan Menteri Koperasi dan UMKM RI, Teten Masduki di sela kunjungan Menteri di Koperasi Mitra Idaman Banjarbaru, yang di dampingi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalsel Gustafa Yandi.
Adam menjelaskan, pertemuan dilakukan untuk membahas strategi pengembangan UMKM di Indonesia, khususnya Kalsel antara lain melalui Mitra Warung Warko, pengemudi Warkojek, hingga dukungan bisnis berbasis digital seperti akses pemasaran online dan manajemen stok atau Poin Of Sales.
"Warko siap bekerjasama dan sinergi dengan Kementrian Koperasi dan UMKM RI dan juga Dinas Koperasi dan UKM Kalsel untuk mendukung rencana Pemerintah mengembangkan UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi," imbuh dia.
Saat ini Warko sudah bekerjasama dengan Borneo Smart Platform, sebuah aplikasi layanan Pemerintah ke Masyarakat di Kabupaten Tanahbmbu yang memiliki 270.000 pengguna yang menjadi market yang sangat potensial bagi warung mitra Warko dan pengemudi Warkojek.
Selain itu, Warko juga melakukan proses kerjasama dengan Bank Kalsel yang memiliki 80.000 nasabah yang penggajihannya melalui Bank Kalsel dalam bentuk non tunai, sehingga bisa menjadi pembeli-pembeli potensial untuk warung-warung mitra Warko.
Inovasi platform Warko berfokus pada kesejahteraan UMKM, warung, kios, toko, dan pengemudi ojek, dan pengembangan kualitas hidup masyarakat, sehingga pembangunan ekosistem online ritel akan terus dilakukan.
Pihaknya pun terus mendorong UMKM agar go digital sehingga bisa lebih cepat berkembang. Warko juga melakukan pendampingan kepada pelaku usaha melalui pelatihan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan.
Dalam rangka pengembangan UMKM, Warko memberi bantuan teknologi dan logistik agar pengiriman logistik dapat dilakukan lebih cepat, serta harga di warung juga lebih murah dan efisien.
Melalui Mitra Warko, warung dapat semakin naik kelas karena semakin terhubung dengan teknologi layaknya minimarket ritel modern.
Selain Warko, ada Startup karya anak Banua lainnya yakni Amang Ojek. Aplikasi Amang Ojek cara kerjanya hampir mirip aplikasi ojek online nasional yang sudah lebih dulu eksis. Saat ini sudah tersebar di area Kalsel dan Kalteng. (banjarmasinpost.co.id/mariana)
Komentar
Posting Komentar