Langsung ke konten utama

BRI dan Sarinah Dorong UMKM Indonesia Go Global

UMKM (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bekerja sama dengan PT Sarinah (Persero) terkait pelatihan kepada 55 UMKM binaan Sarinah. Adapun kerja sama untuk memajukan UMKM di Indonesia agar mampu bersaing secara global. Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan kegiatan ini merupakan upaya perseroan untuk mendukung Sarinah menjadi pusat perbelanjaan yang khusus menjual produk UMKM unggulan di Indonesia.
“Ini sesuai dengan strategi BRI yang terus berusaha meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pelaku UMKM utamanya secara digital, sehingga mampu bersaing di pasar internasional,” ujarnya dalam keterangan tulis di Jakarta, Ahad (23/2). 
Menurutnya UMKM binaan Sarinah mendapatkan pelatihan terkait peningkatan kapasitas, sehingga memiliki orientasi dan strategi ekspor impor serta pemahaman prosedur dan regulasi ekspor-impor. BRI juga melakukan sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai upaya untuk mendekatkan akses pembiayaan terhadap UMKM binaan Sarinah.
“Ini juga salah satu strategi BRI dalam kaitannya memperbesar penyaluran KUR ke sektor produksi pada tahun ini,” ucapnya.
Sementara Direktur Retail Sarinah Lies Permana Lestari menambahkan kerja sama ini sesuai arahan pemerintah yang ingin menjadikan PT Sarinah (Persero) melalui Sarinah The Window of Indonesia sebagai mal bagi produk-produk UMKM dalam memasarkan produknya. 
“BRI dan Sarinah mempunyai komitmen dan misi yang sama untuk mendukung dan mendorong ekonomi Indonesia berbagai upaya yaitu memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM, untuk meningkat kualitas produknya yang berorientasi ekspor,” ucapnya.
Sebagai bank yang memiliki komitmen untuk memberdayakan UMKM di Indonesia, BRI memiliki berbagai program dalam kaitannya mendorong pelaku UMKM memiliki orientasi ekspor (go global), program tersebut di antaranya BRIncubator dan BRILian Preneur. BRIncubator merupakan program yang berorientasi pada peningkatan kapasitas dan kapabilitas UMKM secara digital dan fokus pada validasi ekspor, sehingga mampu Go-Modern, Go-Digital, Go-Online dan Go Global. 
Pada akhir tahun lalu BRI telah menggelar BRILian Preneur, pameran atau expo dengan menampilkan hasil produk UMKM binaan Bank BRI. Tak hanya pameran, dalam acara tersebut juga menyuguhkan acara Business Matching, Talkshow, UMKM Award, Barista Competition, Artist Performance, hingga Art Instalation. 
Melalui acara tersebut, BRI berhasil memfasilitasi UMKM sebanyak 23 kontrak pembelian dengan total dealing amount sebesar 33,5 juta dolar As atau sekitar Rp 495 miliar. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka