Langsung ke konten utama

Demi Perkuat Transformasi Digital, Hankook Tire Gunakan Layanan AWS

Hankook Technodome

Perusahaan ban Hankook Tire mengumumkan kerja samanya dengan penyedia layanan komputasi awan Amazon Web Services (AWS).
Kerjasama ini dilakukan agar pemanfaatan teknologi digital penunjang operasional dan bisnis perusahaan seperti artificial intelligence (kecerdasan buatan) dan big data (mahadata) dapat lebih optimal dimanfaatkan.
Apalagi, diketahui bahwa baru-baru ini Hankook Tire mengembangkan sebuah Virtual Compound Design (VCD).
VCD memiliki kemampuan untuk memprediksi karakteristik senyawa dari kompon ban, material karet pelapis ban, dan dapat menemukan kombinasi yang optimal lewat analisa kecerdasan buatan.
Layanan cloud computing (komputasi awan) dari AWS memungkinkan Hankook untuk menyimpan, memproses, dan menganalisa sejumlah data penting dan berukuran besar seperti yang dihimpun oleh sistem VCD.
“Sejalan dengan langkah Hankook secara global untuk mendorong strategi teknologi, kerjasama dengan AWS ini dapat memperkuat upaya tersebut.” ungkap Soo Il Lee selaku Chief Operations Officer Hankook Tire.


Perusahaan ban Hankook Tire mengumumkan kerja samanya dengan penyedia layanan komputasi awan Amazon Web Services (AWS).
Kerjasama ini dilakukan agar pemanfaatan teknologi digital penunjang operasional dan bisnis perusahaan seperti artificial intelligence (kecerdasan buatan) dan big data (mahadata) dapat lebih optimal dimanfaatkan.
Apalagi, diketahui bahwa baru-baru ini Hankook Tire mengembangkan sebuah Virtual Compound Design (VCD).
VCD memiliki kemampuan untuk memprediksi karakteristik senyawa dari kompon ban, material karet pelapis ban, dan dapat menemukan kombinasi yang optimal lewat analisa kecerdasan buatan.
Layanan cloud computing (komputasi awan) dari AWS memungkinkan Hankook untuk menyimpan, memproses, dan menganalisa sejumlah data penting dan berukuran besar seperti yang dihimpun oleh sistem VCD.
“Sejalan dengan langkah Hankook secara global untuk mendorong strategi teknologi, kerjasama dengan AWS ini dapat memperkuat upaya tersebut.” ungkap Soo Il Lee selaku Chief Operations Officer Hankook Tire.


“Penerapan sistem AWS pada proses operasional kami menjadi wujud komitmen Hankook Tire terhadap inovasi produk dengan keterlibatan teknologi lebih lanjut dalam inti bisnis Hankook,” tambahnya.
Lebih lanju, melalui kolaborasi dengan AWS, Hankook secara aktif akan memperkenalkan solusi digital berteknologi tinggi seperti learning platform "Amazon SageMaker", yang ditujukkan untuk memperkuat kerjasama dengan Hankook dan AWS dalam mengembangkan ban dengan kualitas terbaik.
Amazon SageMaker merupakan layanan terorganisir yang menyediakan kemampuan untuk mengembangkan, melatih, dan menerapkan model machine learning dengan cepat bagi para developer dan data scientist di organisasi perusahaan.
SageMaker memangkas proses rumit dari tahapan machine learning guna memudahkan proses pengembangan model berkualitas tinggi.
Sejak Mei 2019, Hankook secara konsisten memperkuat posisinya di antara pemain industri ban global dengan meningkatkan daya saingnya melalui inovasi berbasis teknologi.
Perusahaan tengah fokus menciptakan inovasi produk berbasis teknologi masa depan melalui pemanfaatan jaringan riset dan pengembangan global yang memiliki fasilitas berteknologi tinggi, Hankook Technodome.
“Dengan adanya fasilitas ini, Hankook dapat fokus untuk meningkatkan kualitas produk dan memperkuat daya saing bisnisnya. Hal ini juga akan mendorong pertumbuhan industri yang berpusat pada teknologi, merek, dan jaringan,” pungkas Lee.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM hanya menguntungka pihak-pihak tertentu saja.Padaha

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi