Langsung ke konten utama

Jumlah UKM di Stasiun MRT Jakarta akan Ditambah

Pihak MRT Jakarta akan menambah jumlah UKM yang hadir di sejumlah stasiun (Foto: staisiun MRT Bundaran HI Jakarta)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT MRT Jakarta menyebutkan, hadirnya Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di stasiun MRT bisa membantu mempopulerkan merek lokal baru. Pihak MRT Jakarta juga akan menambah jumlah UKM yang hadir di sejumlah stasiun.

"Ke depan kehadiran UKM di stasiun MRT Jakarta akan bertambah lagi," ujar Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, Muhammad Kamaludin, di Jakarta, Rabu (26/2).

MRT Jakarta juga menggandeng Moka terkait penyediaan layanan point of sale (POS) untuk UKM yang menjajakan produknya di area stasiun MRT Jakarta. Sesuai dengan kesepakatan, Moka berperan untuk menyediakan fasilitas layanan berupa hardware dan software sekaligus pelatihan khusus bagi para merchant untuk penggunaan sistem kasir digital tersebut.

"Dengan kehadiran platform Moka ini kami bisa melihat terus revenue dari masing-masing UKM dan bisa dievaluasi serta diberikan pelatihan yang sesuai untuk UKM-UKM yang perlu ditingkatkan," kata Kamaludin.

Selain itu, dia menambahkan, kehadiran platform tersebut juga sangat membantu, karena aktivitas belanja dapat berjalan dengan cepat, tidak mengganggu lalu lintas penumpang MRT Jakarta. Dari segi pelayanan, penumpang juga dapat terlayani dengan baik.

Dengan menawarkan kepraktisan dan kecepatan dalam bertransaksi, Moka bertujuan untuk memberikan tiga manfaat utama dari kemitraan ini. Pertama, mendukung transformasi digital UKM dengan sistem kasir digital.

Kedua, memberikan ruang bepergian yang nyaman bagi para penumpang MRT dengan pelayanan UKM yang efisien. Kemudian juga memfasilitasi MRT Jakarta dengan sistem terintegrasi agar dapat optimal dalam menarik merchant kredibel.

sumber: https://www.republika.co.id/berita/daerah/jabodetabek-nasional/20/02/26/q6azg8463-jumlah-ukm-di-stasiun-mrt-jakarta-akan-ditambah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka