Langsung ke konten utama

Komunitas Tangan di Atas Gelar Pesta Wirausaha ke-5

Wirausahawan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Komunitas Tangan di Atas menggandeng pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menggelar pesta wirausaha ke-5 tahun 2020 di Palu, Sulawesi Tengah.
"Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari mulai 15-16 Februari 2020 di Taman Gor Palu, tetapi sebelumnya akan ada seminar bertajuk Memulai Bisnis Melejitkan Omset dan Membentuk Mental Pengusaha dilanjutkan wokrshop digital marketing," ungkap ketua panitia pesta wirausaha Andhyka, di Palu, Jumat (7/2).
Dia menjelaskan, kegiatan yang sama digelar dua kali dalam setahun, kegiatan ini akan dijadwalkan kembali pada Oktober mendatang yang bertujuan untuk meningkatkan pemasaran dan memberi wadah kepada pelaku usaha di Kota Palu.
Di samping itu, pesta wirausaha sebagai ajang dalam memperluas jaringan dan promosi produk usaha, agar dapat konsisten mempertahankan semangat para pelaku usaha khususnya di Ibu Kota Sulteng.
Ketua komunitas tangan di atas Bahar mengatakan, pihaknya menarget sekitar 3.000 peserta akan ikut bergabung dalam pesta wirausaha nanti.
“Pada pelaksanaan sebelumnya ada 2.000 peserta yang hadir, sehingga diperkirakan target ini meningkat jadi 3.000. Kami membuka ruang bagi pelaku usaha lainnya ikut berpartipasi, kami menyiapkan fasilitas mulai dari usaha kuliner hingga clothing,” kata Bahar.
Bagi para pelaku usaha, baik pebisnis lama maupun start up yang memiliki tempat usaha atau hanya berjualan secara daring bisa juga menjadi peserta.
"Kegiatan bernuansa kuliner karena melihat semangat para pelaku UKM yang lebih di dominasi usaha kuliner," kata dia menambahkan.
Dijelaskannya, keunggulan dalam mengikuti kegiatan itu adalah dapat mengembangkan kemampuan berbisnis dan mempersiapkan strategi yang jitu untuk bisnis lebih besar, meski baru pemula.
Kegiatan ini juga menghadirkan "keynote speker" yang ahli dalam dunia bisnis, serta tokoh-tokoh inspiratif lainnya baik lokal maupun nasional.
"Konten acara lainnya seperti games, kompetisi, runner entrepreneur heroes fun 5k, lomba makan ayam geprek, lomba mewarnai, lomba fashion show, lomba menghias donat, lomba makan mie pedas juga hadir dalam kegiatan kali ini," papar di

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka