Langsung ke konten utama

Tron Luncurkan Angkot Online di Kabupaten Bandung




Bandung, BISKOM – Layanan transportasi berbasis online sudah menjadi kebutuhan sehari-hari sebagian besar dari masyarakat Indonesia. Belum lama ini, PT Teknologi Olah Rancang Nusantara atau Tron meluncurkan layanan angkot online trayek Soreang-Banjaran di Kabupten Bandung, Jawa Barat.
CEO Tron, David Santoso mengatakan layanan ini dihadirkan sebagai komitmen untuk mengembangkan serta menghadirkan solusi kepada masyarakat dalam industri transportasi publik online. “Untuk trayeknya, Tron melayani trayek Soreang-Banjaran yang melewati rute Terminal Soreang-Terminal Banjaran. Masyarakat Kabupaten Bandung sudah bisa mengunduhnya sekarang di playstore dengan search Tron- Transportasi Online,” kata David.
Adapun cara pemesanannya adalah pengguna memilih halte terdekat dan masukkan jumlah penumpang, kemudian order. David mengatakan, jumlah penumpang maksimal 5 orang dalam sekali transaksi pemesanan. “Kami menargetkan akan mengoperasikan lebih dari 10.000 angkot dengan menggunakan aplikasi Tron di tahun pada 2020 dan berekspansi ke kota-kota lain,” imbuhnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, Teddy Kusdiana, mengungkapkan ini adalah peluncuran angkot online pertama di Kabupaten Bandung. “Mudah-mudahan angkot tak tersisih oleh angkutan berbasis online. Walau angkot dalam trayek, menggunakan aplikasi (untuk memesan),” ungkapnya.
Dengan aplikasi online, masyarakat pun bisa mendapatkan pelayanan yang lebih baik dari angkot . Selain ketepatan waktu, aplikasi tersebut juga memungkinkan masyarakat bisa menemukan kembali barang mereka yang hilang atau tertinggal di angkot. Teddy menegaskan, angkot jurusan Soreang-Banjaran memang merupakan trayek yang pertama diujicobakan. Namun jika berhasil, tidak menutup kemungkinan trayek lain pun menerapkan sistem serupa.
Sementara itu, Kadishub Kabupaten Bandung Zeis Zultaqawa mengatakan, aplikasi tersebut juga bisa menjamin kepastian tarif angkot bagi masyarakat. Sopir tidak lagi bisa menaikan atau menurunkan tarif seenaknya. “Tarif tetap sesuai aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Tidak bisa menaikan dan menurunkan sendiri,” pungkas Zeis. (red)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka