Langsung ke konten utama

Bogasari Bagikan 5 Paket Umrah kepada Mitra UKM

Pembukaan segel undian hadiah umrah kepada mitra usaha kecil dan menengah (UKM) Bogasari dalam gelaran undian Gelegar Hadiah BMC 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Bogasari membagikan hadiah utama lima paket umrah kepada mitra usaha kecil dan menengah (UKM) dalam gelaran undian Gelegar Hadiah BMC 2019 tahap dua pada Ahad (16/2) lalu. Pengundian itu berlangsung di Atrium Festival Citilink Mall, Bandung. Hadiah umrah ini begitu disambut dengan gembira oleh para pemenang. Salah satunya, pemilik usaha Mie Sudio Mampir yang menjadi pemenang hadiah umrah ini. Bak durian runtuh, Sukijodan istrinya Taejem mengaku tidak bisa tidur dalam tiga hari terakhir. Mereka masih belum yakin mendapatkan hadiah umrah dari Divisi Bogasari PT Indofood Sukses Makmur ini.
Pasalnya, mereka berdua mengatakan tidak pernah berharap akan mendapatkan hadiah undian dari kupon yang selama ini di-scan dan dikirim ke Bogasari. Dalam sebulan, Taejem memindai sekitar 160 kupon dari 160 sak terigu Cakra Kembar kemasan 25 kg yang dipakai untuk usaha mie mereka.
"Sejak diinfokan Pak Burhan (CR Bogasari), hampir setiap malam saya melamun. Memikirkan apakah ini mimpi atau bukan. Saya tidak tahu kalau kupon yang selama ini di scan akan diundi, yang saya tahu kupon itu bisa ditukarkan dengan hadiah setiap bulannya," kata Taejem, dalam keterangan rilis dari Bogasari yang diterima Republika.co.id, Rabu (19/2).
Taejem mengatakan, usaha Mie Sudio Mampir telah dirintisnya bersama suami sejak 1980 silam. Karena usia dan kondisi yang tidak memungkinkan, mereka memutuskan untuk memberikan kesempatan pergi ke Tanah Suci tersebut kepada anak pertama dan keduanya.
"Usia Bapak (Sukijo) sudah menyentuh angka 67, dan saya sudah 62. Sudah tua. Ditambah sejak setahun terakhir Bapak terkena strok ringan, masih harus berobat dan terapi," ungkap wanita yang sudah memiliki 19 cucu ini.
Selain Sukijo dan Taejem, hadiah utama paket umrah ini didapatkan empat UKM lainnya, di antaranya UKM Aroma Dewi (Sidoarjo), Mie Aroma Roso (Bandung), Wati Bakery (Binjai), dan Donat Salmin (Solo). Selain paket umrah, adapula hadiah lainnya yakni lima sepeda motor niaga, 60 smartphone, 80 hand mixer dan 150 kupon belanja total senilai Rp 30 juta.
Selain pengundian gelegar hadiah, di acara yang sama juga digelar penganugerahan Bogasari SME Award 2019. Sebanyak 15 UKM anggota Bogasari Mitra Card (BMC) meraih penghargaan Bogasari SME (Small Medium Enterprise) Award 2019. Mereka berasal dari 11 kota dari 9 provinsi di Indonesia.
Dari 15 penerima penghargaan tahunan tersebut, 3 UKM meraih peringkat "The Best Bogasari SME Award 2019." Mereka di antaranya, Dea Bakery asal Malang untuk kategori Platinum, Papa Cookies (Bantul) untuk kategori Gold, dan Cake Salakilo (Balikpapan) kategori Silver.
Senior Vice President Commercial Bogasari, Ivo Ariawan, mengatakan penganugerahan Bogasari SME Award ini merupakan puncak dari pembinaan Bogasari terhadap UKM yang sudah tergabung menjadi anggota BMC. "Mereka tidak hanya tangguh dalam berusaha, tetapi juga memiliki daya kreativitas dan inovasi yang sangat bagus," kata Ivo.
Penganugerahan Bogasari SME Award ini sudah dilakukan Bogasari sejak 2010. Kegiatan penghargaan ini dibagi dalam tiga kategori sesuai dengan jenis keanggotaan kartu BMC. Pengkategorian ini berdasarkan pemakaian tepung terigu dalam sebulannya. Untuk kategori Platinum, pemakaian tepung terigu Bogasari di atas 18,75 ton per bulan, kategori Gold 6,25 ton sampai 18,75 ton, dan kategori Silver 25 kilogram sampai 6,25 ton per bulan. Untuk setiap kategori diambil lima nominator.
Untuk kategori Platinum adalah Dea Bakery, Bakpia Kencana (Sleman), Roti Jepang Morinaga (Samarinda), Monica Loren (Lampung), dan Home Made Bakery (Jakarta). Sedangkan kategori Gold ialah Dynamic Bakery (Jakarta), Indo Frozen Food (Surabaya), Cahaya Nikmah (Samarinda), Papa Cookies (Bantul) dan Serba Jadi Dua (Aceh). Terakhir, nominator  Kategori Silver yakni Adila Snack (Jambi), Cake Salakkilo (Balikpapan) My Bakery (Palembang), Ivan Bakery (Jambi), dan Mc Herry est 98 (Medan).
"Total ada 15 nominator dan berasal dari 11 kota dari 9 provinsi. Setiap pemenang atau The Best mendapat hadiah Rp 20 juta dan nominator Rp 7,5 juta. Semoga penghargaan ini semakin menyemangati usaha para UKM  terigu Indonesia," tambah Ivo.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka