Langsung ke konten utama

Wakil Menteri Desa Berharap Banyumas Lakukan Digitalisasi Pedesaan

Wakil Menteri Desa Berharap Banyumas Lakukan Digitalisasi Pedesaan

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Penetrasi internet dan digitalisasi di Indonesia tidak dapat dihindarkan.
Bukan hanya dirasakan bagi para penduduk kota besar, akan tetapi penduduk yang ada di pedesaan dituntut mengikuti perkembangan teknologi.
Digitalisasi di pedesaan akan membuka akses yang lebih luas terhadap pengetahuan terutama dalam mengembangkan perekonomian masyarakat desa.

Digitalisasi di pedesaan inilah pesan utama yang disampaikan oleh Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Budi Arie.
Pesan tersebut disampaikan dalam dialog temu wicara yang bertajuk 'Peran Pengembangan Teknologi di Era Digital untuk Ketahanan Ekonomi Pedesaan' di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas pada Jumat (14/2/2020).
Pada kesempatan tersebut acara dihadiri oleh wakil bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, Forkompinda, dan para kepala desa se-kecamatan Jatilawang.
Budi Arie menyampaikan jika Dana Desa memegang peranan penting dalam perekoniam di desa.
"Dana desa adalah punya rakyat.
Dana desa itu adalah instrumen distribusi keadilan sosial.
Siapapun yang membegal berarti membegal keadilan sosial," ujarnya kepada TribunBanyumas.com, Jumat (14/2/2020).

Pada kesempatan tersebut, Budi Ari sempat memaparkan beberapa ciri-ciri dana desa yang tidak dikelola dengan baik.
"Ada beberapa ciri-cirinya, yaitu tidak ada papan pengumuman anggaran proyek desa,
BUMDes tidak berkembang, Kades serta perangkat bisa membeli barang-barang mahal ketika cair," jelasnya.
Selain ciri-ciri yang sudah disebutkan, masih ada ciri lainnya seperti tidak adanya sosialisasi terhadap program kepada masyarakat hingga tidak adanya mekanisme kontrol dari masyarakat secara langsung.

Teknologi digital memberikan pesan bahwa semua serba transparan.
Kepala Desa saat ini tidak bisa sembarangan mengatur anggaran.
"Kalau ngawur menggelapkan dana bisa jadi ramai di sosmed.
Artinya teknologi menjadi semakin terbuka,warga desa bisa aktif memantau," imbuhnya.
Digitalisasi di pedesaan dapat dijadikan sarana mengembangkan marketing perdagangan UMKM di desa.
Para petani dan pengusaha di desa-desa dapat menjual produk mereka di market place di seluruh Indonesia.
Baik hasil kerajinan ataupun makanan olahan dan sebagainya bisa masuk market place.

Sementara itu Wakil Bupati Banyumas Sadewo merespon jika pada 2021 di Banyumas akan dibangun Technopark dengan nilai mencapai kurang lebih Rp 100 milyar.
"Di Banyumas itu ada 27 kecamatan dengan 301 desa.
Banyumas sangat welcome investasi, apalagi UMK saat ini naik Rp 1.9 juta.

Jika ada oknum yang meminta macam macam dan menghambat investasi maka akan ditindak, yaitu non-job," pungkasnya. (TribunBanyumas/jti)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...