Langsung ke konten utama

UKM Centre UI Dorong UKM Pasarkan Produk Secara Online

E-commerce (perdagangan online)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- UKM Centre Universitas Indonesia (UI) menilai, infrastruktur pendukung pemasaran Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia mulai terbentuk. Dengan begitu dapat memfasilitasi para pelaku usaha menjual produknya.

“Sudah mulai terbentuk, mulai dari akses belanja online-nya melalui e-commerce, logistiknya, marketingnya. Sampai konsultannya sudah mulai terbentuk,” ujar Kepala UKM Centre UI Zakir Machmud kepada wartawan di Jakarta, Jumat (14/2).

Hanya saja, menurut dia, belum banyak UKM yang mau melibatkan diri dalam pemasaran secara online. Ini dinilai karena kurangnya wawasan para pelaku usaha, sehingga belum berani ke pemasaran online.

“Mereka belum tahu apa manfaat dan konsekuensinya jika berjualan secara online misalnya,” kata Zakir. Dirinya melanjutkan, banyak UKM enggan masuk e-commerce karena harus mengikuti banyak peraturan. Hal itu membuat mereka lebih memilih berjualan lewat media sosial.

Zakir menyebutkan, dari 700 UKM binaan UKM Centre UI, baru sekitar 100 UKM yang memiliki media sosial atau melakukan digitalisasi. “Itu masih kecil sekali. Kita masih banyak pekerjaan rumah untuk mengajak mereka mengembangkan usaha melalui cara-cara digital,” kata dia.

Dirinya yakin pemasaran produk UKM akan semakin luas, jika dipasarkan lewat digital, sehingga nantinya berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Hanya saja tetap tergantung kualitas produk dan hal lainnya.

Zakir pun berharap, semakin banyak UKM yang menggunakan sarana digital terutama e-commerce, dapat membuat pemasaran produk impor di Indonesia berkurang. "Jadi diharapkan pemerintah fokus ke arah sana,sehingga ada peralihan dari menjual di media sosial ke e-commerce," jelas dia.

sumber: https://republika.co.id/berita/q5p0s4383/ukm-centre-ui-dorong-ukm-pasarkan-produk-secara-emonlineem

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka