TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sitebeat, platform pembuatan website intuitif untuk bisnis toko online menggelar seminar interaktif bersama pengusaha muda dan UMKM di Conclave Wijaya, Jakarta, Sabtu (8/2/2020).
Di seminar ini Sitebeat berbagi kiat tentang tips dan trik membuat website untuk toko online sekaligus strategi optimasinya.
Farid Arrisyad, Senior Specialist, Performance Marketing Sitebeat menyampaikan tips dan membahas tiga kunci penting dalam membuat branding produk dan menciptakan konten di toko online agar dilirik pembeli, menciptakan relasi yang kuat dengan customr sekaligus mudah ditemukan dalam pencarian di Google Search.
Ditampilkan pula demo cara membuat website dengan mudah, cepat dan tanpa coding.
Di seminar interaktif Sitebeat Connect 2020 yang mengangkat tema Membangun Brand dan Bisnis di Era Digital ini Sitebat juga menghadirkan dua wirausaha sukses.
Mereka membagikan pengalaman mereka berbisnis melalui toko online bersama Sitebeat.
Keduanya adalah Nabila Ardhani, pemilik Home Pottery Studio yang memasarkan aneka keramik unik asal Jagakarsa, Jakarta Selatan, dan Anastasia, pendiri Empathy, brand busana lokal dengan sentuhan etnik.
Nabila mengaku, untuk mendukung bisnis keramik di toko online-nya dia menggunakan layanan Sitebeat PRO yang menurutnya lebih sesuai untuk mendukung bisnisnya.
Home Pottery Studio selama ini banyak melayani kebutuhan suvenir, antara lain untuk kado pernikahan.
"Market saya anak muda, saya memproduksi table ware, piring, mangkuk dan lain-lain yang saya juag di di toko online dan menitipkan barang di outlet. Produk saya sepenuhnya handmade dan saya upayakan setiap produk yang saya hasilkan punya keunikannya sendiri," ujar Nabila yang mengaku masih menangani sendiri seluruh proses produksi keramiknya.
"Selama menggunakan Sitebeat, saya rasa banyak perubahan yang saya dapat. Begitu juga toko online-nya. "Jika dulu cuma mendesain dan menggambar, sekarang jadi banyak untuk pekerjaan menukangi sendiri," aku sarjana arsitektur interior ini.
Kapasitas produksi workshop Home Pottery Studio dalam sebulan 100 sampai 150 unit. "Biasanya saya batasi 50-100 pieces karena saya juga disibukkan oleh pekerjaan lain," ujarnya.
Sitebeat mulai menggarap pasar UMKM termasuk segmen pengusaha milenial di Indonesia sejak setahun terakhir. Indonesia
Tim Shibli, General Manager Sitebeat Indonesia mengatakan, Indonesia pasar yang sangat menarik digarap karena memiliki populasi pengguna internet dan smartphone terbesar di Asia Tenggara.
Selain itu, transaksi perdagangan online juga menunjukkan tren yang terus meningkat.
"Kami memiliki kantor regional di Singapura dan Australia. Saat ini, peluang bagi kami menggarap pasar Indonesia karena populasi pengguna internet dan social media tinggi. Mereka yang berbelanja di online juga besar. Hal itu yang membuat kami lebih tertarik menggarap pasar Indonesia ketimbang negara lain di Asia," ujarnya.
"Saat ini kami menjadi domain hosting nomor satu di Australia dan Singapura dan serta nomor dua di AS," imbuhnya.
Untuk memancing minat para pengusaha UMKM membuka toko online di platform Sitebeat, Tim Shibli bersama timnya memberikan layanan website gratis dengan jumlah halaman tak terbatas.
Pihaknya juga menawarkan beberapa layanan pembuatan website berbayar, termasuk manajemen maintenance-nya.
Tim menilai, sebagian pengusaha UMKM di Indonesia berdagang online dengan memanfaatkan media sosial. Namun, media sosial seperti Facebook atau Instagram memiliki banyak keterbatasan.
Antara lain, mereka tidak bisa me-manage data base pelanggan dengan baik, sebaik jika para retailer ini memiliki platform toko online sendiri di website.
"Orang Indonesia punya akun media social tapi menunya terbatas. Kami mengintegrasikannya di platform e-commmerce," ujar Tim.
Tim menyatakan, target pengusaha yang disasar Sitebeat adalah pengusaha muda di rentang usia 22 sampai 30-an tahun, termasuk startup.
"Di Indonesia kami menyasar segmen SME. Setelah ini kami juga merencanakan roadshow ke kota potensial seperti Surabaya dan Bandung dan Bali.
Komentar
Posting Komentar