Langsung ke konten utama

Sasar Pasar Digital, Pelaku UMKM Di Riau Dibekali Teknik Foto Produk



RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Riau mendapat bekal promosi digital dari Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau.
Pembekalan tersebut diberikan oleh BI dalam Workshop onboarding UMKM Riau Tahun 2020 dengan tema "Memperluas Akses Pasar dengan Pemasaran Digital" di ruang public interest BI Riau, Rabu, 26 Februari 2020.
Kepala Tim Pengembangan Ekonomi Kpw BI Provinsi Riau, Iskandar menjelaskan, dalam workshop ini target BI ialah pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Riau.
"Di sini mereka belajar mengenai cara mengambil gambar atau foto untuk produknya dengan metode yang sederhana namun tetap menarik dan berkualitas," kata Iskandar.
Selain dibekali ilmu cara mengambil angle foto produk, lanjutnya, pelaku UMKM juga diajarkan strategi membuat caption yang menarik. Ini berguna untuk menarik perhatian calon pembeli.
"Workshop ini juga mengajarkan bagaimana UMKM bisa memanfaatkan platform market place melalui sharing dengan startup ternama, selaku penyedia platform market place nasional," ujarnya.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan UMKM mengenai pemanfaatan sarana digital untuk memperluas akses pasar dan pembiayaan. Oleh sebab itu, pelaksanaan kegiatan onboarding ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah UMKM yang terhubung dengan e-commerce.
"Ini merupakan bagian dari komitmen Bank Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penguatan strategi kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan digital," sebutnya.
Kegiatan workshop onboarding ini diikuti sekutar 50 orang peserta dari UMKM binaan dan mitra BI Riau yang telah eksis pada bidang usahanya minimal dua tahun.
Adapun bidang usaha UMKM tersebut antara lain kerajinan/souvenir, makanan/kuliner, kopi liberica, fashion, tenun, produk olahan sagu, komoditas klaster pangan seperti sayuran dan cabai organik, dan lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...