Langsung ke konten utama

Ini Lompatan Digitalisasi FKH UGM dalam Proses Belajar Mengajar

Tim FKH UGM bersama tim Dreamlight mendiskusikan contoh materi ajar digital. (suaramerdeka.com/dok)

UNGARAN, suaramerdeka.com - Memasuki era industri 4.0, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, mulai melakukan lompatan digitalisasi dalam proses belajar mengajar. Lompatan yang dimaksud adalah akan diwujudkannya sistem pembelajaran secara digital (smart gitital learning) di ruangan yang diberi nama Smart Room. Di mana sarana dan prasarananya sedang disiapkan oleh Dreamlight World Media (DWM) Ungaran.
"Smart Digital Learning ini akan membantu dosen dalam menyampaikan mata kuliah pada mahasiswa, di mana semuanya serba digital," kata drh Agung Budiyanto MP Phd, wakil Dekan Bidang Akademik UGM di Studio DWM, Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (5/2).
Kunjungan tim FKH UGM ke Dreamlight lebih menajamkan pada kerja sama, membicarakan tentang bentuk fisik smart digital room yang akan menempati salah satu gedung perkulihaan di FKH. Dalam acara itu juga diperlihatkan contoh materi animasi 3-D untuk membedah secara detil anatomi hewan. Desain animasi itu dibuat Heru Sakti, Head of Coding Dreamlight.
"Selama ini untuk mempelajari anatomi hewan, kami melakukannya secara manual dengan menghadirkan hewan di ruang kuliah. "Tapi kini kami tinggalkan cara lama dan mengadirkan sistem digital learning ini," tambah Agung Budiyanto.
Presiden Direktur Dreamlight, Eko Nugroho MBA menambahkan, bagaimana menjadikan smart room ini menjadi menarik perlu dibuatkan sistem penyusunan powerpoint materi ajar agar bisa seragam meski kontennya berbeda-beda. Kelak para dosennya juga harus bisa membuat powerpoint dan videonya juga," kata Eko Nugroho.
Mendampingi drh Agung Budiyanto adalah Dr drh Hery Wijayanto MP, Ketua Departemen Anatomi dan para dosen yang lain. Tim FKH dalam kesempatan itu juga mengunjungi Animal Center Drh Nugroho di Jalan Imam Bonjol Semarang.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka