Beritabali.com, DENPASAR.
Wali Kota IB Dharmawijaya Rai Mantra mengatakan memasuki zaman digital saat ini membutuhkan perubahan bisnis model dalam hal marketing untuk memperkenalkan produk.
“Ini menjadi tantangan kedepan yang belum mengetahui tentang e-commerce atau perdagangan elektronik, serta tantangan pemerintah daerah tentang daya saing lokal,” ujar Rai Mantra.
Hal tersebut disampaikan Walikota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra saat membuka bersama sama Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kominfo, Septriana Tangkary kegiatan Digitalk, pasar digital raih peluang global kerjasama Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dengan Pemkot Denpasar, Selasa (4/2) di Dharma Negara Alaya, Lumintang Denpasar.
Dikatakan memasuki zaman digital 4.0 saat ini kreativitas menjadi salah satu nilai penunjang sebuah kesuksesan. Kreativitas perlu terus diasah dan meyakinkan semua orang mampu berkreativitas menuju kualitas yang lebih baik.
Sehingga Digitalk, pasar digital lokal raih peluang global menjadi
agenda penting untuk membangkitkan kreativitas untuk meraih peluang global.
Sehingga lewat kerjasama Kementerian Kominfo ini melibatkan UKM mampu memberikan pemahaman dan pengertian yang nantinya dengan e-commerce memberikan kesempatan yang luas tanpa batas bagi UKM. Seperti home industry untuk memasarkan produknya tak terlepas dari daya saing yang kuat dari pemerintah, serta kita harus mampu mensukseskan program ini dengan target 70 persen masyarakat UKM mampu mengerti tentang e-commerce baik itu barang maupun jasa.
Disamping itu keberadaan online shop saat ini juga telah mampu memberikan nilai tambah yang nantinya mampu dibahas dalam kegiatan ini. Nantinya ada kegiatan yang masif dengan transformasi yang sangat baik lewat perubahan bisnis model.
“Kami mendorong UMKM untuk masuk dalam e-commerce seperti usaha kuliner saat ini yang telah masuk dalam aplikasi penjualan online,” ujar Rai Mantra.
Sementara Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kominfo, Septriana Tangkary mengatakan peran pemerintah saat ini sangat masif dalam menggerakan UMKM yang masih manual untuk masuk dalam marketplace. Ada 9 persen UMKM di Indonesia sudah masuk dalam pasar digital, tapi ada sebesar 18 persen masih dalam tahap menuju marketplace.
“Kita mengajak seluruh masyarakat Indonesia bersama-sama menggerakan ekonomi digital khususnya UMKM agar naik kelas,” ujarnya.
Disamping itu ada 37 persen masih menggunakan media sosial, dan kita dorong untuk masuk dalam marketplace yang sangat mudah dan tidak berbayar. Seperti di Kominfo ada program 8 juta UMKM go online. Dan tahun 2020 sudah mampu 94 juta UMKM go online, bersama-sama dengan pergerakan dari Kementerian Koperasi, UMKM dan Investasi.
Dengan adanya ini bersama Walikota Rai Mantra memberikan dampak positif gerakan masif menjadikan produk lokal Indonesia menjadi produk global.
“Sekarang kita melakukan pendampaingan, kita mengajak teman-teman UMKM untuk bisa masuk ke marketplace dengan syarat sangat mudah. Mempunyai produk, mempunyai KTP, dan mempunyai rekening bank, sehingga diharapkan dengan toko online mampu memberikan manfaat tanpa berbayar,” ujarnya.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut ratusan UMKM, Wirausaha Muda, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Denpasar, Dewa Made Agung, serta OPD terkait Lainnya. Kesempatan ini diisi dengan acara pendampingan dengan moderator Miss Internet Indonesia, Putu Diah Desvi Arina.
Komentar
Posting Komentar