Langsung ke konten utama

Jasa Antar Produk Kuliner Same Day Kian Diminati

Jasa antar di hari yang sama alias same day delivery semakin diminati oleh pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia (Foto: ilustrrasi makanan yang dikemas untuk pesan antar)


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jasa antar di hari yang sama alias same day delivery semakin diminati oleh pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia. Usaha rintisan logistik Paxel mendapati pesatnya permintaan untuk layanan tersebut.

COO Paxel Zaldy Ilham Masita menyampaikan, jumlah pengiriman same day delivery sepanjang 2019 telah mencapai 1,5 juta. Angka itu tumbuh 650 persen dibanding akhir 2018 yang baru mencapai 200 ribu pengiriman.

Dari total pengiriman same day delivery Paxel, lebih dari 50 persen merupakan pengiriman makanan. Sejak digagas dua tahun lalu sampai saat ini, aplikasi Paxel sudah digunakan oleh lebih dari 600 ribu pengguna.

"Pertumbuhan ini menggambarkan perkembangan UKM Indonesia, terutama UKM makanan yang makin banyak mengandalkan same day delivery. Semakin banyak yang mengirimkan makanan ke luar kota dan melakukan ekspansi bisnis dengan memanfaatkan jaringan Paxel," kata Zaldy.

Semakin banyaknya pelanggan yang percaya pada Paxel juga terlihat selama libur akhir tahun silam. Paxel merangkumnya dalam laporan "Paxel Food Journey 2019" dengan periode penghitungan 25 Desember 2019 sampai 2 Januari 2020.

Pelanggan alias #TimJajan sangat antusias memesan makanan dengan fitur same day delivery. Menu kudapan atau makanan unggulan di kota tertentu bisa dinikmati pelanggan lintas kota di hari yang sama dengan kualitas masih baik.

CEO Paxel Bryant Christanto menyampaikan, saat ini terdapat 30 merchant kuliner yang sudah bekerja sama dengan Paxel. Jumlah tersebut akan terus ditambah seiring berjalannya waktu supaya produk kuliner bisa dinikmati pelanggan luar kota.

"Target kami tentu setinggi-tingginya. Untuk fase pertama, kami mencermati dulu makanan-makanan terkenal di setiap kota yang orang mau apa saja, top ten dulu biar merata. Kalau sudah tercapai akan dikembangkan lagi di setiap kota," ujar Bryant.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka