Langsung ke konten utama

Jasa Raharja-Polri Tingkatkan Kerjasama Pemanfaatan Data Berbasis Online




Jakarta, BISKOM – Jasa Raharja dan Polri melakukan penandatangan nota kesepahaman terkait pemanfaatan data kecelakaan lalu lintas dan data kendaraan bermotor dengan sistem online pada Rabu (5/2/2020) di Kantor Jasa Raharja Pusat, Jalan H. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Penandatanganan diwakili oleh Kapolri Jenderal Idham Azis dan Dirut Jasa Raharja Budi Rahardjo S.
Penandatangan nota kesepahaman ini merupakan kesepakatan bersama kedua belah pihak untuk melanjutkan kembali nota kesepahaman yang masa berlakunya sudah berakhir. Sebelumnya, Jasa Raharja dan Polri juga telah menandatangani nota kesepahaman pada 9 Januari 2015 lalu, yang pada saat itu merupakan cikal bakal pemanfaatan secara online.
“Penandatanganan nota kesepahaman ini bertujuan untuk peningkatan kerja sama dan pedoman bagi kedua pihak dalam memanfaatkan data kendaraan bermotor maupun kecelakaan lalu lintas dengan sistem online,” ujar, Budi Rahardjo.
Budi menjelaskan, di tengah era yang penuh disrupsi saat ini, menuntut perusahaan untuk senantiasa terus beradaptasi. Transformasi demi transformasi yang berbasis teknologi dan digital pun terus dilakukan Jasa Raharja untuk menjaga keberlanjutan perusahaan. Oleh karena itu, Jasa Raharja terus berupaya menjaga dan meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas, dengan memanfaatkan teknologi digital.

“Untuk memberikan layanan yang prima kepada masyarakat, Jasa Raharja tidak bisa sendiri, harus ada dukungan, dalam hal ini salah satunya dari pihak kepolisian. Dukungan dalam penanganan kasus kecelakaan modal utamanya adalah ketepatan dan kecepatan penyerahan santunan. Yang mana pada tahun 2019, Jasa Raharja dapat menyerahkan santunan rata-rata 1 hari 14 jam sejak terjadinya kecelakaan dan dalam waktu 24 menit sejak berkas santunan lengkap diterima Jasa Raharja, maka santunan bisa dapat direalisasikan,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Idham Azis menjelaskan pada tahun 2019 ini memang angka kecelakaan menurun dibanding 2018. Tapi kalau kita lihat di 2019 ini korban kecelakaan mencapai 25,670 jiwa yang meninggal.
Idham berharap kerja sama ini betul-betul berjalan dengan baik, tidak hanya berakhir di acara penandatanganan kerja sama saja. Selain itu, kerja sama ini juga diharapkan dapat meningkatkan komunikasi secara arah, sehingga apabila terjadi masalah yang timbul dapat secepat mungkin segera diselesaikan.

“Saya kira MoU ini memiliki tujuan yang mulia. Semoga ke depan kita bisa selalu memberikan layanan terbaik kepada korban-korban kecelakaan lalu lintas, termasuk dalam menyediakan data-data yang dibutuhkan, baik kendaraan yang hilang atau mengalami kecelakaan,” ungkap Kapolri.
Penandatangan nota oleh Kapolri dan Dirut Jasa Raharja berlanjut ke penandatangan Nota Kesepahaman turunan oleh Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono dan Direktur Operasional Jasa Raharja Amos Sampetoding. Nota lanjutan ini memuat naskah kerja sama secara lebih rinci dan teknis.
Salah satu realisasi kerja sama itu yaitu lewat pemanfaatan aplikasi Monika, yang diinisiasi Korlantas Polri bersama-sama Jasa Raharja. Ini adalah aplikasi pemantauan data kecelakaan lalu lintas. (red)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...