Langsung ke konten utama

Kemenkop UKM Dukung Serikat Pekerja Dirikan Koperasi

Asdep Pengembangan Kewirausahaan Kemenkop dan UKM Nasrun menyebut Pelatihan Kemenkop fokus digital marketing dan penciptaan produk berorientasi pasar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mengapresiasi upaya Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia–Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSPTI KSPSI) yang merekomendasikan koperasi sebagai wadah menyejahterakan anggotanya."Kami akan terus mendukung pekerja atau buruh yang mendirikan koperasi di Indonesia. Apalagi saat ini koperasi dituntut bisa beradaptasi dengan perubahan cepat dalam teknologi informatika, kami siap berada di setiap lini perubahan itu demi kemajuan koperasi," kata Sekretaris Kemenkop dan UKM Prof. Rully Indrawan, melalui siaran pers, Selasa, (18/2).
Dukungan itu, mulai dari masalah pelatihan vokasional sampai pembiayaaan. Kemenkop UKM, memiliki Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM, yaitu Badan Layanan Umum (BLU) yang kini dikhususkan menyalurkan pinjaman bergulir 100 persen ke koperasi. "Jadi kami siap menghubungkan koperasi dengan LPDB. Tentunya hanya koperasi sehat yang bisa mendapatkan pinjaman dana bergulir itu," ujar Rully.
Jika merunut sejarah, gerakan buruh dunia telah merumuskan dukungan pada koperasi sebagai bagian dari ruang gerakan buruh. Dukungan tersebut dituangkan dalam konvensi International Labor Organization (ILO) 193 tahun 2002 yang berisi mengenai dukungan serikat pekerja, pengusaha, pemerintah, dan lembaga koperasi untuk mempromosikan pengembangan koperasi.
Maka Rully menegaskan, pekerja memiliki peran serta kontribusi cukup besar dalam perekonomian negara. Para pekerja melalui serikat pekerja dapat membentuk koperasi yang manfaatnya bisa dirasakan demi meningkatkan kesejahteraan ekonomi pekerja. 
"Nantinya Koperasi melalui unit usahanya, dapat berperan aktif dalam procurement perusahaan. Sekaligus mengelola kebutuhan pokok pekerja dan dapat membantu pembiayaan bagi pekerja yang membutuhkan," tuturnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, persentase Union Density Rate (UDR) di Indonesia menurun untuk semua lapangan usaha utama. Secara umum UDR pada 2018 sebesar 13,2 persen, menurun jika dibandingkan pada 2017 yang sebesar 14,54 persen. 
Artinya hanya 13 orang tergabung dalam serikat pekerja dari 100 orang yang bekerja dengan status buruh dan pekerja bebas di Indonesia pada 2018. Apabila dilihat dari lapangan usaha utama, UDR tertinggi terdapat pada sektor jasa sebesar 16 persen.
Data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan, jumlah serikat pekerja pada 2017 sekitar 7 ribu organisasi dengan jumlah anggota serikat pekerja mencapai 2,7 juta orang. Padahal pada 2007, jumlah serikat pekerja di seluruh Indonesia mencapai sekitar 14 ribu organisasi pekerja, jumlah anggota serikat pekerjanya sebanyak 3,4 juta orang.
Ketua Umum FSPTI KSPSI Surya Bakti Batubara mengatakan FSPTI sebenarnya sudah ada sejak 1973. Saat itu masih bernama Serikat Buruh Transportasi.  Baru pada Musyawarah Nasional (Munas) 2001 di Cibubur, namanya berubah menjadi FSPTI. "Keanggotaan FSPTI saat ini mencapai 415 ribu anggota yang tersebar di 27 provinsi," ujar Surya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...