JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mempercepat penerapan digitalisasi SPBU untuk memberikan kepastian takaran kepada pelanggan.
Hal itu disampaikan Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero), Mas’ud Khamid pada peresmian SPBU Tol Medan-Tebingtinggi KM 65 di Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Dari total lebih dari 5.000 SPBU yang akan digitalisasi, saat ini sekitar 3.000 sudah terlaksana. Sisanya akan dikebut hingga 2020 ini.
"Saat ini tidak ada operator yg penguasaan pasar sampai 50 persen. Pertamina mampu melayani sampai 80 persen pangsa pasar di Indonesia. Ke depan, persaingan adalah di pelayanan dan kemudahan, termasuk digital," ujar Mas'ud Khamid, Direktur Pemasaran Ritel Pertamina.
Melalui digitalisasi SPBU, penyaluran BBM dari tiap nozzle atau selang SPBU dapat tercatat secara akurat dan mendekati waktu faktual. Sehingga konsumen mendapat manfaat peningkatan kepastian takaran. Pertamina juga dapat meningkatkan pengawasan atas penyaluran BBM. Sistem ini terintegrasi secara nasional hingga dapat dimonitor di pusat.
“Jumlah penyaluran serta kondisi stok BBM pun bisa Saya monitor dari ruang kerja. Dan sudah bisa transaksi non tunai menggunakan aplikasi MyPertamina yang didukung LinkAja. Konsumen juga bisa langsung ikut program Berbagi Berkah MyPertamina,” tambahnya kemudian.
Sebelumnya diberitakan bahwa saat ini Pertamina tengah menggenjot terkait digitalisasi SPBU. Program ini sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2018 dan sempat ditargetkan rampung pada kuartal pertama tahun 2019. Sayang target tersebut tidak terpenuhi sehingga pembaruan nozzle masih terus dilakukan hingga tahun ini. [Adi/Ari]
Komentar
Posting Komentar