Langsung ke konten utama

Pemprov Jateng Dorong UKM Kuasai Teknologi

Pengrajin membuat sandal spons untuk selanjutnya dikirim ke Surakarta, Yogyakarta dan Semarang di sentra industri sandal di Toyomarto, Singosari, Malang, Jawa Timur, Senin (13/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Koperasi dan UKM terus mendorong serta membina para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di berbagai sektor untuk melek teknologi sehingga bisa berkembang serta bersaing."Hampir semua pelatihan UMKM kita isi materi teknologi informasi dan digitalisasi, dengan harapan para pelaku UMKM melek teknologi," kata Kepala Balai Pelatihan Koperasi dan UKM Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah Hatta Hatnansya Yunus dalam sebuah diskusi di Semarang, Senin (17/2).
Ia menyebut jumlah pelaku UMKM di Jawa Tengah mencapai empat juta orang, namun pihaknya baru mampu memberikan pendampingan kepada 160 ribu pelaku UMKM saja. Dirinya ingin adanya sinergi yang baik antara para pemangku kepentingan dengan pelaku UMKM agar jumlahnya dapat bertambah serta efektif guna pengembangan.
"Kami berikan pelatihan terkait dunia digital dan mengajarkan diversifikasi agar mereka bisa memasarkan produk secara online, sekaligis mempererat komunikasi secara intens dengan para pelaku UMKM yang sudah dijalankan sejak tahun lalu," ujarnya.
Andang Wahyu Triyanto selaku anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah mengungkapkan pihaknya saat ini sedang menyusun rancangan peraturan daerah tentang pembinaan ekonomi kreatif untuk melindungi dan mengembangkan para pelaku UMKM. "(Setelah disahkan) Raperda ini diharapkan bisa menjadi payung hukum dalam melindungi dan mengembangkan para pelaku UMKM," katanya.
Menurut dia, dengan adanya payung hukum tersebut, maka diharapkan pembinaan terhadap para pelaku UMKM di Jateng bisa berjalan lebih efektif. "Dibutuhkan sinergi antara pemerintah dan pelaku UMKM, apalagi banyak pelaku UMKM di Jateng yang terbagi menjadi beberapa kelompok," ujarnya.
Master of Chain Impala Space Khalid Pranowo berpendapat adanya teknologi ini, membuat para generasi milenial dapat menciptakan inovasi dan memanfaatkan fasilitas teknologi tersebut. Impala space itu sendiri merupakan co-working space atau wadah untuk mengembangkan usaha dalam industri kreatif di Kota Semarang dan sekitarnya.
Pelaku bisnis menjadikan pemerintah sebagai partner harus bisa memposisikan diri untuk bisa memberi manfaat pada masyarakat. "Dari digitalisasi, 'casual is the king', media hanya sebagai wadah, yang utama adalah bisnisnya," katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...