Langsung ke konten utama

Menkominfo Ajak Seluruh Elemen Tingkatkan Kualitas Kebebasan Pers

Menteri Kominfo Johnny G Plate bersama Tokoh Pers Nasional Ilham Bintang (kiri), Ketua PWI sekaligus Penanggungjawab Hari Pers Nasional 2020 Atal S Depari (kedua dari kiri), Anggota Komisi I DPR RI Nico Siahaan (ketiga dari kanan), Anggota Dewan Pers Agus Sudibyo (kedua dari kanan), Ketua Panitia Tetap Anugerah Adinegoro, Rita Sri Hastuti (kanan) dalam Program Indonesia Bicara bertajuk Hari Pers Nasional 2020 bersama Anugerah Adinegoro, Gedung TVRI, Jakarta, Senin 03/02/2020. (Sumber: kominfo.go.id-AYH)
Jakarta, BISKOM – Menyambut peringatan Hari Pers Nasional pada 9 Februari 2020 mendatang di Banjarmasin, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan penghargaan atas karya-karya jurnalis adalah sebagai upaya mendorong peningkatan kualitas kedewasaan pers Indonesia, tidak terlepas juga peningkatkan kualitas industri pers baik dari media cetak, online maupun televisi.
“Pada saat di mana negara, bangsa dan masyarakat bertransformasi ke era digital, media dan pers juga bertransformasi digital, tapi di saat yang sama segmentasi media mainstream cetak dan elektronik itu pangsa pasarnya dan kebutuhannya harus tetap terjaga karena di situ ada kualitas medianya sendiri dan garda pengawalnya adalah Adinegoro,” kata Menkominfo.
Johnny juga mengajak seluruh ekosistem pers dan pihak-pihak yang terkait untuk secara bersama-sama bertanggungjawab dan meningkatkan kualitas kebebasan pers. Hal ini agar kehadiran pers semakin memberikan manfaat baik secara pribadi, komunitas masyarakat hingga untuk kepentingan bangsa dan negara. 
Dirinya secara khusus memberikan apresiasi kepada Adinegoro yang secara konsisten memberikan penghargaan atas karya dan dedikasi para insan pers. Penghargaan seperti ini merupakan benteng dan pengawal menyoal kualitas jurnalistik nasional.
Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2019 telah menetapkan pemenang yang diseleksi secara ketat oleh para juri dari sedikitnya 679 peserta. Para pemenang akan diumumkan langsung oleh Ketua Panitia Tetap Karya Jurnalistik Adinegoro Rita Sri Hastuti dalam Talk Show di TVRI bertajuk Indonesia Bicara tentang Hari Pers Nasional, Senin (3/2/2020).
Berikut adalah daftar Nama Pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2019-HPN 2020 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan:
Kategori Indepth reporting media cetak: Stefanus Teguh Edi Pramono bersama timnya dari Majalah Tempo (Devi Ernis, Andita Rahma, Raymundus Rikang) atas karya yang bertajuk ‘Hanya Api Semata Api’ yang diterbitkan Majalah Tempo 23 September 2019.
Kategori siber: Muhammad Amin bersama timnya (M Akhwan, Defizal, Evan Gunanzar) dari Riaupos.co atas karya yang bertajuk ‘Bom Waktu di Lahan Gambut’ yang diterbitkan pada 22 Oktober 2019.

Kategori televisi: Rahdhini Ikaningrum bersama timnya (Herry Fitriadie, Iqbal Himawan, Johan Pahlevi) dari Metro TV atas karya yang berjudul ‘’Berebut Oksigen di Tambora’ yang ditayangkan pada 9 Oktober 2019
Kategori radio: Marga Rahayu bersama timnya (Supriati, Metalianda, Kamal Anshori) dari LPP RRI Samarinda yang bertajuk ‘Lubang Tambang Pembawa Petaka’, yang disiarkan pada 22 Juni 2019.
Kategori foto: Affan Adenensi Riza Fathoni dari Harian Kompas atas karya yang berjudul ‘Erupsi Gunung Anak Krakatau’, yang disiarkan pada 24 Desember 2018.
Kategori Karikatur: Djoko Susilo dari Harian Suara Merdeka atas karya yang berjudul? ‘Anak-anak terlena oleh Gadget’ yang diterbitkan pada 24 Juli 2019.
Anugerah Jurnalistik Adinegoro tahun ini menyediakan hadiah 50 juta rupiah untuk masing-masing pemenang di setiap kategori, berikut trofi, dan piagam penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Penghargaan tersebut akan diserahkan pada Puncak Peringatan Hari Pers Nasional 2020.
Presiden Jokowi dijadwalkan akan hadir dalam puncak Hari Pers Nasional di Banjarmasin. Semula Presiden akan hadir pada tanggal 9 Februari, namun dikarenakan Presiden ada agenda kenegaraan di tanggal 9 Februari, yaitu kunjungan ke Australia maka Presiden akan hadir di tanggal 8 Februari 2020. (red)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengubah blog menjadi mesin uang

You probably know that while visits are nice, leads, well, are so much nicer. Simply put, blogging for the sake of driving more traffic to your website doesn’t cut it any more. You need to find a way to monetize your content. The real value lies in the ability to take this traffic and convert it into real leads, and eventually revenue, for your company. >  Learn how to monetize your content with Roojoom Back in 2014, HubSpot’s research found that marketers who prioritize blogging are  13 x more likely  to enjoy positive ROI. Not surprisingly, the same report found that marketers’ top two business concerns are increasing the number of leads generated, and turning those leads into customers. Once you’ve set your priorities straight, and start blogging at least once a week – if not twice or three times, it’s time to create a clear conversion path from your blog. This will help ensure that any top-of-the-funnel visitors can easily see what the next step is for th...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Tren Penggunaan AI di Indonesia

  Artificial Intelligence kini menjadi topik pembicaraan banyak orang berkat popularitas Generative AI (GAI) seperti   Midjourney   dan   ChatGPT . Namun, sebenarnya, AI sudah digunakan sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Selain itu, AI juga digunakan di berbagai bidang, dengan fungsi yang berbeda-beda pula. Di game, AI biasanya digunakan untuk menampilkan perilaku manusiawi dan responsif pada Non-Player Characters alias NPCs. Tak berhenti sampai di situ, AI kini juga bisa bermain game, layaknya manusia. Di 2017, AlphaGo buatan DeepMind berhasil mengalahkan pemain Go nomor satu di dunia,  Ke Jie . Sementara di 2019, OpenAI Five berhasil mengalahkan para pemain Dota 2 yang pernah menjadi juara dunia. Untuk mengetahui tren penggunaan AI di Indonesia, saya mengobrol dengan  Adhiguna Mahendra , Chief of Business, Product, and AI Strategy, Nodeflux. Awal Penggunaan AI di Indonesia Sebenarnya, AI sudah mulai digunakan di Indonesia sejak era 1980-an, u...