Langsung ke konten utama

Transformasi Digital Penting bagi Peningkatan Kinerja Perusahaan



 Langkah transformasi digital dinilai menjadi upaya penting dalam peningkatan kinerja perusahaan. Hal inilah yang dilakukan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) yang memastikan implementasi Smart Production dalam transformasi Industri 4.0 di lingkungan perusahaan.

 
Smart production menjadi salah satu aspek utama dalam mendorong kinerja optimal, mulai dari meningkatkan keandalan pabrik, produktivitas, hingga efisiensi konsumsi energi dan bahan baku.
 
Menilik hal tersebut, Pupuk Kaltim melakukan evaluasi secara berkala guna menjaga kesinambungan implementasi smart production dalam mewujudkan keberlanjutan. Terlebih smart production ini telah dibangun melalui berbagai aplikasi pendukung hingga pengembangan yang dirancang saling terintegrasi satu sama lain untuk meningkatkan manfaat sekaligus efisiensi dan menghindari redundansi data.

"Evaluasi smart production sebagai upaya meningkatkan awareness dalam mendukung program transformasi digital di Pupuk Kaltim, sehingga dari review tersebut dapat dilakukan perbaikan maupun peningkatan secara maksimal," ujar Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim Hanggara Patrianta dalam keterangan tertulis, Senin, 20 Februari 2023.
 
Dijelaskan Hanggara, evaluasi smart production Pupuk Kaltim melibatkan stakeholder untuk melakukan review impact guna menggali Opportunity For Improvement (OFI) atas kondisi yang telah berjalan. Evaluasi smart production terbagi dalam dua kelompok proses bisnis, diantaranya kelompok proses bisnis operasi, proses dan laboratorium, serta kelompok proses bisnis pemeliharaan.
 
"Hal ini merupakan upaya Pupuk Kaltim untuk memperkuat posisi, sekaligus berperan strategis pada pertumbuhan industri petrokimia di Indonesia. Sehingga dari transformasi yang berjalan, daya saing perusahaan akan meningkat serta siap mengatasi segala tantangan industri masa kini," tuturnya.

Implementasi industri 4.0


Menurut Hanggara, Pupuk Kaltim terus memberikan perhatian penuh terhadap implementasi industri 4.0 di lingkungan perusahaan. Salah satunya mendukung Roadmap IT Master Plan Pupuk Kaltim agar tetap sesuai jalur, dengan evaluasi berkala yang disesuaikan kemajuan teknologi serta kebutuhan perusahaan.
 
Termasuk dukungan terhadap infrastruktur teknologi informasi, direalisasikan untuk menjaga reliability aplikasi seperti Data Center (DC) dan Disaster Recovery Center (DRC), serta meningkatkan security untuk menjaga berbagai data confidential perusahaan.
 
"Continuous improvement harus terus dilakukan, agar makin berkembang sebagai kesatuan smart production yang saling terintegrasi. Salah satunya pengembangan aplikasi production planning yang berorientasi pada optimasi availability bahan baku dan perencanaan produksi untuk meningkatkan efisiensi serta profitabilitas," terang dia.
 
Dirinya pun berharap evaluasi Smart Production dapat menguatkan sinergi yang telah terjalin antar unit kerja di Pupuk Kaltim, agar kedepan dapat terus memberikan kontribusi terbaik untuk kemajuan perusahaan. Utamanya menyumbangkan ide inovasi maupun perbaikan, dalam mendukung tercapainya goal Smart Production Pupuk Kaltim di masa depan.
 
"Dari evaluasi yang dilakukan, diharap terkumpul berbagai OFI untuk percepatan goals produksi, sehingga penerapan smart production makin berdampak terhadap optimalisasi kinerja perusahaan," pungkas Hanggara.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...