Langsung ke konten utama

Dear Mahasiswa, Program Bangkit Hadir Lagi Bawa Pelatihan Android-Cloud



 Program Bangkit kembali hadir untuk memberikan pelatihan kepada ribuan mahasiswa tentang Android, machine learning hingga cloud computing. Ini merupakan program kesiapan karier yang dipimpin oleh Google, GoTo, dan Traveloka.

Pada pembukaan program Bangkit 2023, Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Prof Ir Nizam menyampaikan bahwa ada banyak dukungan dan hasil nyata dari Bangkit.

"Di dua tahun terakhir ini, Google dan Dikti juga telah mendukung inkubasi 30 calon startup. Mereka menerapkan ilmu yang didapat dari program Bangkit untuk menyelesaikan permasalahan nyata di tengah masyarakat kita," ujarnya di Jakarta, Senin (30/2/2023).

Pada tahun 2023, Google dan Dikti menargetkan untuk melatih 9.000 mahasiswa yang terpilih yang akan dibagi ke dalam dua semester pelaksanaan. Itu artinya, peserta program Bangkit menjadi tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.

Program Bangkit sudah melatih 6.000 peserta sejak tahun 2020 hingga 2022. Ada pun lebih dari 2.300 lowongan pekerjaan dari hiring partners yang terbuka untuk para pesertanya, serta 2.900 sertifikasi global di bidang machine learning, Android, dan cloud computing.

Diharapkan akan terlahir pipeline talenta-talenta baru yang mempercepat transformasi digital dan membawa Indonesia melesat ke masa depan," kata Prof Nizam.

Dalam kesempatan yang sama, Randy Jusuf, Managing Director Google di Indonesia ikut menceritakan kenangannya merintis Bangkit bersama tim. Jika awalnya, pada 2020, peserta Bangkit hanya 300 orang, kini angkanya sudah melesat jauh. Dia pun merasa kagum mendengar cerita para alumni yang berhasil mencapai impian mereka.

"Tiga tahun berjalan dengan ribuan peserta baru, semangat tidak pernah padam. Malah semakin besar. Selamat atas terpilihnya lebih dari 5.000 peserta dari 67 ribu pendaftar di seluruh Indonesia," ucap Randy.

Menurut riset e-Conomy Southeast Asia 2022, yang dilakukan Google bersama Temasek dan Bain & Company, nilai penjualan bruto atau GMV (gross merchandise value) dari ekonomi digital Indonesia mencapai Rp 1.100 triliun. Di tahun 2025, angka itu bahkan diperkirakan naik sebesar 69%.

Pertumbuhan ekonomi digital mendorong terciptanya sektor yang membutuhkan tenaga kerja dengan skill yang tinggi. Karena itu, Randy mengingatkan para peserta untuk mengikuti program dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan bekal ilmu yang cukup.

"Memasuki tahun ke-4, bersama Dirjen Dikti Ristek, dan founding partners GoTo dan Traveloka, kami berharap bisa mempertahankan standar emas program Kampus Merdeka ini," tuturnya.

"Saat ini dengan peserta 3x lebih besar kami menargetkan impact yang lebih masif. Kami ingin juga merangkul lebih banyak peserta wanita, mahasiswa vokasi, penyandang disabilitas, peserta dari non-IT, dan juga dari kota-kota kecil juga menengah," tandas Randy.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka