Langsung ke konten utama

Koperasi BAM di Depok siap optimalkan penerapan digitalisasi

 


Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Bina Auladi Mandiri (BAM) Kota Depok Jawa Barat siap mengoptimalkan penerapan digitalisasi dalam menjalankan operasional koperasi.

"Tahun 2023 ini kami akan maksimalkan digitalisasinya. Tahun 2022 baru dimulai digitalisasi, tahun 2023 ini akan lebih dioptimalkan lagi," kata Ketua KSPPS BM Wildani Yuswa di Depok, Jumat.

Ia mengatakan untuk digitalisasi ini merupakan aplikasi buatan sendiri jadi akan go digital tentunya akan lebih mengena, fitur-fitur ini disesuaikan dengan kebutuhan kami sendiri sehingga lebih menunjang kegiatan koperasi BAM sendiri.

"Metode penerapannya untuk daftar memang kami masih manual namun setelah terdaftar sebagai anggota koperasi BAM maka sudah dalam digitalisasi. Proses pinjam meminjam sudah dalam digitalisasi," katanya.

Misalnya pinjaman untuk plafon terendah Rp 3 juta nanti sudah menghitung sendiri angsuran berapa, marginnya berapa, sampai dengan pembayaran 50 pekan kedepan.

Wildanai mengakui memang fitur-fitur untuk digitalisasi ini belum 100 persen baru sekitar 80 persen. Ia berharap untuk tahun 2023 ini sudah bisa dijalankan 100 persen digitalisasi termasuk untuk pembayaran zakat.

Sementara itu KSPPS BAM untuk tahun 2023 mengalami kenaikan SHU sebesar 28,1 persen tahun kemarin Rp165 Juta sekarang mencapai Rp211 juta. Untuk kondisi ini saya berbangga hati mengingat kondisi yang masih terdampak pandemi masih stabil.

"Kami targetkan aset diatas Rp11 miliar, untuk SHU  ditargetkan Rp300 juta untuk tahun 2023. Jumlah anggota naik 549 orang  jadi total 3.312 untuk 2023 harapannya diangka 5.000 orang," katanya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...