Di tengah transformasi digital dan kemajuan teknologi kecerdasan buatan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuka keran kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mendukung kemajuan riset dan inovasi di Indonesia. Salah satunya dengan korporasi digital dunia, International Business Machines Corporation (IBM). Bertempat di Gedung BASICS BRIN, KST Samaun Samadikun, Bandung, Organisasi Riset Elektronika dan Informatika (OREI) BRIN menjajaki kerja sama dengan perwakilan IBM, Senin (20/2).
Kepala OREI BRIN Budi Prawara menegaskan, upaya BRIN untuk senantiasa meningkatkan sistem teknologi informasi, khususnya terkait aktivitas riset. Di antaranya terkait dengan arsitektur platform untuk repositori dan komputasi, Artificial Intelligence (AI), dan transfer data. Ia memandang, IBM sebagai partner kolaborasi yang sangat mumpuni di bidang teknologi informasi.
Selain sebagai institusi bisnis yang berpengalaman di bidang teknologi, IBM juga mempunyai pusat penelitian dan pengembangan. "Harapannya, bukan hanya pemanfaatan teknologi dari IBM tetapi ada joint development juga," paparnya.
Budi percaya pengelolaan data yang baik seperti kemudahan akses dan pemanfaatan data oleh peneliti, tentunya akan membuat aktivitas riset semakin menyenangkan dan nyaman. Faktor keamanan dan kecepatan data juga sangat krusial di tahun-tahun mendatang.
Dia menerangkan, OREI BRIN terdiri dari enam pusat riset yang mempunyai bidang-bidang potensial dalam pengembangan kerja sama dengan IBM, seperti pembangunan arsitektur untuk field station, biometric, juga repositori dan komputasi data genomik di bidang bioinformatika. "Dalam waktu dekat akan kita diskusikan lebih detail," terangnya.
Presiden Direktur PT IBM Indonesia Roy Kosasih menyampaikan tujuan IBM yang ingin berkolaborasi dengan BRIN dalam memajukan riset dan inovasi di Indonesia. Menindaklanjuti pertemuan sebelumnya dengan Kepala BRIN, Roy melihat adanya kemungkinan pengembangan ataupun transfer teknologi di antara keduanya, khususnya dengan OREI yang memang erat bidang keilmuannya pada bidang teknologi informasi.
Dirinya percaya kompetensi BRIN berpadu dengan pengalaman IBM selama puluhan tahun di bidang digitalisasi akan mampu memperkuat kinerja riset saat ini. "IBM adalah salah satu yang pertama dalam mengembangkan AI," serunya.
Terkait konsep Work from Anywhere (WFA) yang BRIN terapkan sekarang pun ia nilai sangat sesuai dengan teknologi Hybrid Cloud IBM. Hybrid cloud memungkinkan pekerjaan tidak terpaku pada satu tempat, melainkan dari mana saja.
Indonesia sendiri menurutnya cocok dengan konsep hybrid cloud, dimana penggunaan cloud computing dapat ditempatkan di kantor, tetapi pada saat bersamaan bisa diakses dari banyak lokasi. "Selain itu juga ada cyber security, data AI, ini kita coba bantu bersama-sama demi kemajuan BRIN," katanya.
Sebagai informasi, penjajakan kerja sama ini merupakan tindak lanjut pertemuan pimpinan IBM dengan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko. Turut hadir pada pertemuan kali ini para Kepala Pusat Riset (PR) di lingkungan OREI, yaitu PR Telekomunikasi, PR Elektronika, PR Sains Data dan Informasi, PR Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber, PR Komputasi, dan PR Mekatronika Cerdas. Sementara itu perwakilan IBM lain yang hadir adalah Madhavan Vasudevan-CTO IBM Asia-Pasific, Kalyan Madala-IBM AND-Asean-Korea, dan Hasnul Nadzrin Shah-IBM Malaysia.
Dalam waktu dekat, OREI BRIN akan kembali menggelar pertemuan dengan IBM. Budi berharap kedua belah pihak sudah menandatangani perjanjian kerahasiaan sebelum detail tahap selanjutnya berlangsung. Pihak IBM sendiri akan menyiapkan templat khusus untuk menganalisis situasi dan kondisi terkini riset OREI BRIN dan poin-poin ekspektasi ke depan, sebagai bagian perencanaan topik kerja sama.
Sumber: https://brin.go.id/news/111443/brin-jajaki-kerja-sama-dengan-ibm
Komentar
Posting Komentar