Langsung ke konten utama

Panduan Tepat Memilih Jurusan pada Era Digital



 Memilih jurusan kuliah tentu akan menjadi langkah besar bagi keberlanjutan masa depan seseorang. Salah memilih jurusan, terkadang membuat seseorang bingung akan bekerja menjadi apa setelah lulus.

Bagi Gen Z yang hendak masuk kuliah dan kelak ingin berkecimpung lebih banyak dalam dunia digital, ada beberapa jurusan kuliah yang cocok. Karena akan banyak pekerjaan yang akan berbasis digital ataupun teknologi.

Pada 2020, World Economic Forum (WEF) memprediksi empat profesi yang akan populer pada masa depan, yakni analis data dan ilmuwan, spesialis artificial intelligence (AI), spesialis pemasaran dan strategi digital, dan spesialis transformasi digital.

Lalu, jurusan kuliah mana saja yang akan bersinggungan dengan empat pekerjaan tersebut? Berikut ini adalah lima rekomendasi jurusan yang bisa diertimbangkan untuk menunjang karier pada era digital.

1. IT (Informasi dan Teknologi)

Bidang ini sebenarnya memiliki beberapa jurusan yang lebih spesifik lagi, yang bisa dipilih sesuai kemampuan dan minat kita. Seperti Teknik Informatika yang mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip ilmu komputer. Termasuk juga, analisis matematis dalam perancangan, pengujian, pengembangan dan evaluasi sistem informasi, perangkat lunak, serta kinerja komputer.

Lalu Sistem Informasi juga memiliki jurusan lebih spesifik lagi, yakni mempelajari sistem kerja perangkat lunak dan perangkat keras serta data. Atau jurusan Manajemen Informatika, yang mempelajari keamanan data hingga bisnis yang aman dalam dunia digital.

2. Ilmu Komunikasi

Komunikasi juga mempelajari banyak hal yang berhubungan dengan dunia digital, seperti salah satunya jurusan Jurnalistik. Jurusan ini mempelajari cara mencari dan menulis sebuah berita untuk disampaikan pada masyarakat melalui media cetak, radio, televisi, ataupun media daring. 

Ada juga jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) yang merupakan bagian dari ilmu seni yang fokus pada elemen visual untuk menyampaikan pesan, termasuk pesan berbentuk digital. Atau bisa juga memilih jurusan Hubungan Masyarakat, yang mempelajari cara mengelola reputasi suatu perusahaan atau organisasi, dan kini tentunya reputasi itu merambah ke dunia digital.

3. MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)

Dalam bidang ini, jurusan Matematika menjadi salah satu yang akan diperlukan untuk pekerjaan masa depan. Jurusan ini memang terdengar sulit karena kita akan dihadapkan dengan angka setiap harinya. Namun, dari sini, kita akan mempelajari bagaimana cara pengumpulan, penganalisisan, dan penyajian data.

4. Teknik

Digital dan bidang teknik adalah dua hal yang saling berkaitan pada zaman ini. Jadi, memilih salah satu jurusan dari bidang teknik, tentunya akan memudahkan kita untuk menyesuaikan pekerjaan yang ingin kita ambil pada era digital.

Sebut saja Teknik Industri yang semakin diminati, karena mempelajari bagaimana memaksimalkan peran manusia di bidang industri.

Ada juga Teknik Arsitektur yang berkaitan pula dengan kebutuhan manusia akan hunian, yang terus berlangsung dan berkembang. Teknik Arsitektur juga akan bersentuhan dengan para lulusan Teknik Sipil.

5. Farmasi dan Kedokteran

Era digital kian canggih, hingga menebar rumor akan banyak pekerjaan yang digantikan dengan robot. Tetapi pekerjaan di bidang kesehatan akan sangat sulit tergantikan, seperti para apoteker, perawat, dan dokter.x

Sehingga memilih jurusan ini untuk pekerjaan masa depan adalah hal yang tepat, karena pekerjaan yang berhubungan dengan ini akan terus eksis. Itulah beberapa jurusan kuliah yang ke depannya, masih akan tetap dibutuhkan meskipun era digital mendominasi. Pelajari dan tentukan minat kita sedini mungkin, dan dalami dengan bersungguh-sungguh saat masuk kuliah.


Sumber: republika.id/posts/37586/panduan-tepat-memilih-jurusan-pada-era-digital

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...