Langsung ke konten utama

Memahami Kelebihan dan Kekurangan Dompet Digital



 Pesatnya perkembangan teknologi digital turut terjadi pada bidang keuangan dan finansial. Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, di mana Kemenkeu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi digital sebesar 20 persen dari tahun 2021 menjadi USD 146 miliar pada tahun 2045.

Menurut data, jumlah transaksi digital di tahun 2022 mencapai Rp 305 triliun. Namun, kenyataannya, masih banyak masyarakat yang belum fasih betul dengan transaksi digital.

Dengan potensi tersebut, Kominfo dan Komisi I DPR RI berusaha mengedukasi masyarakat tentang transaksi serta dompet digital, Rabu (27/2) kemarin. Edukasi disampaikan lewat sesi Ngobrol Bareng Legislator dengan tema ‘Mengenal Dompet Digital dan Transaksi Digital’.

Anggota Komisi I DPR RI Subarna menjelaskan, dompet digital memiliki sejumlah keunggulan.

“Pertama, transaksi relatif lebih cepat dibanding transaksi konvensional. Kedua, dapat terhindar dari pengedaran uang palsu. Ketiga, mengurangi adanya kontak fisik terutama di masa pandemi,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima.

Akan tetapi, Subarna menegaskan dompet digital, juga mempunyai kelemahan tersendiri.

“Dompet digital hanya dapat digunakan ke toko mitra. Lalu, uang yang tersimpan pada dompet digital tidak bisa dicairkan secara tunai. Kemudian, transaksi tidak dapat diproses jika gawai mati atau jaringan terganggu. Yang terakhir, dompet digital membuat pengguna cenderung konsumtif,” ujarnya.

Berbeda dengan uang digital, ia menyebut, dompet digital lebih mudah diterima karena fleksibilitasnya. Sebab, dompet digital terhubung dengan ponsel pintar atau gawai lainnya. Hal ini terlihat dari persaingan dinamis antar perusahaan dompet digital, seperti Shopee Pay, OVO, atau Gopay. 

Senior Account Manager Telkomsat Widy Sulistianto menyatakan dompet digital hanyalah salah satu cara untuk bertransaksi digital yang dapat menciptakan peluang dan risiko.

“Dompet digital dan transaksi digital berdampak pada ekonomi digital sehingga menciptakan peluang dan risiko,” ujar Widy.

Di masa depan, sebut Widy, transaksi digital dapat saja terjadi tidak hanya melalui dompet digital, tetapi bisa juga melalui chip yang tertanam di tubuh.

“Pengguna harus bisa mengontrol diri dalam transaksi digital agar menyesuaikan dengan kebutuhan. Literasi digital adalah kunci agar cakap dalam bertransaksi digital,” pungkasnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengubah blog menjadi mesin uang

You probably know that while visits are nice, leads, well, are so much nicer. Simply put, blogging for the sake of driving more traffic to your website doesn’t cut it any more. You need to find a way to monetize your content. The real value lies in the ability to take this traffic and convert it into real leads, and eventually revenue, for your company. >  Learn how to monetize your content with Roojoom Back in 2014, HubSpot’s research found that marketers who prioritize blogging are  13 x more likely  to enjoy positive ROI. Not surprisingly, the same report found that marketers’ top two business concerns are increasing the number of leads generated, and turning those leads into customers. Once you’ve set your priorities straight, and start blogging at least once a week – if not twice or three times, it’s time to create a clear conversion path from your blog. This will help ensure that any top-of-the-funnel visitors can easily see what the next step is for th...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Tren Penggunaan AI di Indonesia

  Artificial Intelligence kini menjadi topik pembicaraan banyak orang berkat popularitas Generative AI (GAI) seperti   Midjourney   dan   ChatGPT . Namun, sebenarnya, AI sudah digunakan sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Selain itu, AI juga digunakan di berbagai bidang, dengan fungsi yang berbeda-beda pula. Di game, AI biasanya digunakan untuk menampilkan perilaku manusiawi dan responsif pada Non-Player Characters alias NPCs. Tak berhenti sampai di situ, AI kini juga bisa bermain game, layaknya manusia. Di 2017, AlphaGo buatan DeepMind berhasil mengalahkan pemain Go nomor satu di dunia,  Ke Jie . Sementara di 2019, OpenAI Five berhasil mengalahkan para pemain Dota 2 yang pernah menjadi juara dunia. Untuk mengetahui tren penggunaan AI di Indonesia, saya mengobrol dengan  Adhiguna Mahendra , Chief of Business, Product, and AI Strategy, Nodeflux. Awal Penggunaan AI di Indonesia Sebenarnya, AI sudah mulai digunakan di Indonesia sejak era 1980-an, u...