Langsung ke konten utama

Digitalisasi Layanan Multifinance Berkontribusi Positif Bagi Konsumen dan Perusahaan



  Multifinance juga mengembangkan diri pada ranah digitalisasi bisnis, seperti PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) dengan aplikasi KAWAN dan PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) dengan Adiraku. Adanya digitalisasi layanan multifinance lewat aplikasi itu memberikan kontribusi positif bagi konsumen dan pihak perusahaan sendiri.

Misalnya saja pada aplikasi KAWAN yang baru 1 tahun berjalan, fitur pembayaran angsuran secara cashless telah meng-cover 15% target yang dibebankan managemen atau setara dengan 700 dari 6000 transaksi pembayaran, ungkap Direktur WOM Finance Cincin Lisa Hadi.

“Hal itu merupakan permulaan yang cukup baik yang menandakan konsumen cukup antusias dalam menyambut aplikasi KAWAN di pasar,” ujar Lisa kepada Kontan, Selasa (21/2).

Dari segi konsumen sendiri, aplikasi KAWAN dibuat untuk mempermudah konsumen aktif maupun baru dalam berinteraksi dengan WOM. Aplikasi ini memiliki beberapa fitur utama, di antaranya pengajuan pembiayaan sekaligus tracking pengajuan, pembayaran angsuran cashless, informasi mengenai lokasi cabang melalui Google Maps, dan fitur-fitur lain.

Selain itu untuk konsumen aktif, WOM Finance juga memberikan fitur tambahan yang mempermudah konsumen memperoleh informasi kontrak, tanggal jatuh tempo, dan dokumen perjanjian pembiayaan.

Ke depannya aplikasi tersebut akan terus dikembangkan dengan menambah fitur-fitur baru yang dibutuhkan oleh konsumen, seperti mempercepat proses persetujuan pengajuan pembiayaan, memberikan lebih banyak opsi payment channel, hingga bekerja sama dengan merchant-merchant sehingga konsumen dapat lebih nyaman dan mudah dalam bertransaksi dengan WOM Finance.

Sementara itu, Adiraku milik Adira Finance juga berkontribusi positif bagi perusahaan maupun konsumen.

Direktur Utama Adira Finance I Dewa Made Susila mengatakan sepanjang tahun lalu aplikasi tersebut telah membantu calon konsumen lewat katalog produk pembiayaan, baik produk otomotif, non otomotif dan dana tunai yang dilengkapi pula dengan simulasi kreditnya serta ada pula fitur pengajuan kredit.

Di samping itu pengguna yang sudah menjadi konsumen Adira Finance dapat memanfaatkan aplikasi untuk melihat detail kontrak pembiayaan, membayar angsuran, melihat riwayat pembayaran, unduh dokumen kontrak, dan berkesempatan mendapat program loyalty reward Adirapoin yang dapat digunakan untuk dapat potongan biaya angsuran atau ditukarkan dengan berbagai voucher pulsa, belanja, listrik, e-money dan berbagai keuntungan lain.

Selain itu, Adiraku juga menyediakan solusi keuangan lain, seperti produk asuransi dan e-wallet dari mitra, pembukaan rekening Bank Danamon, serta solusi otomotif seperti voucher service dan tukar tambah kendaraan.

Lalu kontribusinya bagi perusahaan, Adiraku memberikan efisiensi waktu dan biaya. Tercatat sepanjang tahun 2022 lalu aplikasi tersebut telah memiliki 38% pengguna aktif dan setiap bulannya ada sekitar 100 ribu konsumen melakukan pembayaran angsuran melalui aplikasi, serta adanya fitur customer service juga membuat perusahaan bisa lebih efektif dalam melayani konsumen.

Ke depannya, Made menargetkan agar Adiraku dapat menembus 5 juta user dalam dua tahun ke depan dengan menambahkan berbagai tambahan fitur solusi keuangan sesuai kebutuhan konsumen dan calon konsumen.


Sumber; https://keuangan.kontan.co.id/news/digitalisasi-layanan-multifinance-berkontribusi-positif-bagi-konsumen-dan-perusahaan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka