Langsung ke konten utama

CloudMile ekspansi ke Indonesia



 CloudMile membuka kantor baru di Indonesia. Dengan kegiatan operasional di kota-kota besar di Asia Tenggara, serta kantor pusat di Singapura dan Taiwan, CloudMile meningkatkan dukungannya bagi klien lokal di Indonesia.

Hal ini menjadi bagian dari strategi CloudMile untuk membantu pelaku usaha dalam menerapkan dan mengelola strategi cloud demi mewujudkan ambisi transformasi digital.

"Ekspansi ini mendukung CloudMile melayani berbagai klien di Asia Tenggara. Layanan CloudMile disediakan oleh tim dukungan teknis lokal yang menguasai budaya lokal, dan lebih penting lagi, berkomunikasi dalam bahasa lokal. CloudMile akan berinvestasi dalam membangun tim lokal dan mengembangkan pendekatan consultative sales hingga on-site engineering, serta menyediakan layanan transformasi digital termasuk modernisasi infrastruktur, modernisasi aplikasi, big data, dan kecerdasan buatan," kata Head, Asia Tenggara, CloudMile Jeremy Heng.

Dalam melayani klien, CloudMile mengandalkan kemitraan luas yang terjalin dengan penyedia teknologi cloud, termasuk Google Cloud, Cloudflare, Twilio dan FiveTran. Pakar cloud dan data CloudMile memiliki lebih dari 150 sertifikasi, bahkan 70+ sertifikasi ini diraih dalam tiga tahun terakhir. Lebih lagi, 30+ sertifikasi ini berasal dari Google Cloud, termasuk bidang spesialisasi Machine Learning, Data Analytics, Cloud Migration, serta Infrastruktur.

"Berekspansi ke Indonesia merupakan langkah yang telah direncanakan untuk menyelaraskan fokus CloudMile pada Google Cloud, salah satu penyedia layanan cloud terbesar di Indonesia. Dukungan lainnya akan disediakan tim CloudMile di Asia Tenggara. Tim ini beranggotakan lebih dari 40 Google Cloud Engineer tersertifikasi yang siap membantu dan meningkatkan nilai tambah bagi klien kami di Indonesia," ujar Jeremy.

Strategi multi-cloud
Di era pascapandemi, transformasi digital menjadi hal yang wajib dijalankan pelaku usaha di seluruh dunia. Maka, teknologi cloud semakin berperan penting bagi infrastruktur operasional.

Menurut riset terbaru Gartner, 81% pengguna public cloud memakai dua atau lebih penyedia layanan, bahkan sebagian besar perusahaan besar diprediksi akan menjalankan pendekatan multi-cloud. Sepuluh vendor cloud terbesar kini menyediakan layanan cloud penting, mulai dari penyimpanan data yang mudah dikembangkan (scalable data storage) hingga analytics dan AI. Dengan demikian, pelaku usaha berpeluang memanfaatkan solusi terbaik, serta mencegah ketergantungan pada satu vendor tertentu (vendor lock-in) saat menyusun strategi operasional.

Namun, lingkungan operasional multi-cloud yang aman dan efektif juga menimbulkan tantangan bagi perusahaan dari segala skala usaha. Riset VMWare mengungkapkan, meski 70% perusahaan di Asia Pasifik menjalankan kegiatan operasional multi-cloud, hanya 38% di antaranya yang mampu merumuskan strategi multi-cloud secara utuh.

"Fitur cloud yang menawarkan keunggulan masing-masing dari setiap platform cloud, telah menarik minat perusahaan untuk menjalankan strategi multi-cloud. Apalagi, klien semakin menguasai teknologi cloud. Meski demikian, pertanyaan seputar operasionalisasi dan orkestrasi pada lingkungan operasional yang berbeda-beda menjadi hambatan pelaku usaha. Menurut kami, lingkungan multi-cloud harus mudah dikelola. Dengan demikian, klien dapat memakai layanan cloud terbaik yang dibutuhkannya," katanya.

Sebagai perusahaan cloud-native, CloudMile menguasai keahlian luas dalam strategi multi-cloud yang aman dan mudah dikembangkan. CloudMile juga menawarkan sarana penting seperti Anthos (layanan Google Cloud) agar pelaku usaha berhasil menangani lebih dari satu aset cloud guna meningkatkan valuasi bisnis secara riil.

Anthos adalah sarana orkestrasi beban kerja (workload orchestration) dari Google Cloud yang berfungsi di lingkungan operasional hybrid dan multi-cloud. Anthos dilengkapi fitur pengelolaan "single-pane-of-glass" sehingga meningkatkan kecepatan dan keamanan operasional. Sementara, MileLync adalah platform cloud monitoring yang dikembangkan CloudMile secara internal. MileLync memantau dan menganalisis konsumsi layanan cloud pada berbagai lingkungan kerja sehingga turut mengoptimalkan sarana cloud dan mengelola biaya. CloudMile juga menawarkan berbagai sarana in-house scripting yang mempermudah klien memonitor dan mengelola implementasi MileLync dan Anthos pada beragam lingkungan kerja.

Pelaku usaha ingin mewujudkan nilai tambah yang berkelanjutan dan mudah dikembangkan dari transformasi digital. Di sisi lain, hal tersebut mengandalkan arsitektur data pintar yang mampu mengumpulkan dan menganalisis data yang tepat dari berbagai sumber. Maka, solusi data analytics dan sarana transformasi AI dari CloudMile membantu klien mengembangkan bisnis yang layak dan praktis melalui proses pengambilan keputusan berdasarkan data.

"Meski banyak perusahaan memahami manfaat praktis dari penggunaan data, masih banyak pula perusahaan belum mulai menjalankannya, atau merasa praktik data yang baik terlalu rumit diterapkan. Ketika sarana data analytics berhasil digunakan, perusahaan memperoleh manfaat yang berkali-kali lipat. CloudMile ingin mempermudah pelaku usaha membangun aset data dan mengelola infrastruktur data," katanya.

Berbeda dari kerumitan prosedur legal dan administrasi yang muncul ketika bekerja sama dengan vendor cloud berskala lebih besar, CloudMile menawarkan proses digital yang simpel dan ringkas, serta perencanaan jelas dan strategis bagi pelaku usaha untuk memodernisasi kegiatan operasional dan menerapkan teknologi baru.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka