Langsung ke konten utama

Cara Kemenparekraf Permudah UMKM Akses Pembiayaan



Akses pembiayaan memang masih menjadi kendala para pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnisnya. Melihat kondisi tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) meluncurkan program AKSES (Akselerasi Keuangan Syariah Ekonomi Kreatif dan Pariwisata) 2023.

Program AKSES merupakan kerja sama antara Kemenparekraf dan LBS Urun Dana untuk menghadirkan program akselerasi bisnis UMKM melalui mekanisme securites crowdfunding.

Dijelaskan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, dengan layanan urun dana ini ada opsi pembiayaan yang sangat value adding.

“Karena ini sifatnya partisipatif, berbasis komunitas, dan akhirnya dapat menjadi saham yang bisa menghasilkan keuntungan yang dibagi rata,” kata Sandiaga Uno dikutip Rabu, 22 Februari 203.

Sementara, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani mengatakan, sektor yang bisa mendukung pertumbuhan ekonomi dan ketahanan ekonomi adalah UMKM. Namun, akses pembiayaan ini masih menjadi kendala yang ditemui UMKM.

“Jadi AKSES ini akan dikerjasamakan dengan LBS Urun Dana. Jadi, LBS Urun Dana akan mengkurasi mulai dari pembinaan sampai mereka bertemu dengan calon investor,” kata Rizki.

Direktur Utama LBS Urun Dana Rezza Zulkasi menambahkan, melalui securites crowdfunding, para pelaku UMKM tak hanya mendapatkan kesempatan mengakses pembiayaan tapi juga permodalan melalui saham.

“Yang menarik adalah masyarakat bisa berpartisipasi karena yang jadi pemodalnya itu masyarakat. Jadi securites crowdfunding ini seperti mini bursa, pendanaan melalui skema patungan. Di mana masyarakat all invited. InsyaAllah kami menargetkan sekitar 100 UMKM yang berpartisipasi dengan nilai dana Rp1 triliun,” ujar Rezza.

Pendaftaran program AKSES akan dibuka melalui online. Setelah itu, akan dilakukan proses kurasi. UMKM terpilih akan mengikuti sejumlah program pendampingan. Mulai dari kegiatan webinar, bootcamp, mentoring, dan diakhiri dengan Sharia Pitching Forum.

Adapun persyaratan untuk mengikuti AKSES adalah usaha parekraf syariah yang telah berjalan selama minimal dua tahun. Selain itu, omzet minimal 2,5 tahun dan membutuhkan pembiayaan antara Rp500 juta hingga Rp10 miliar.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...