Langsung ke konten utama

Ikuti Workshop Transformasi Digitalisasi, Masran Bertekad Terapkan Program “Gorontalo Satpol-PP Digital”



 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri-RI), menggelar Workshop Transformasi Digitalisasi Bagi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) dalam Menghadapi Era Revolusi 4.0, di Hotel Kiyama Braga Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Workshop yang terselenggara atas kerja sama dengan Konrad Adenauer Stifung (KAS) Jerman Kantor Perwakilan Indonesia dan Timor Leste, ini menghadirkan  8 keynote-speakers atau narasumber yang berkompeten di bidangnya.

Keynote-speaker tersebut, adalah:
1. Dr. Sugeng Hariyono (Kepala BPSDM Kemendagri),
2. T.R. Fahsul Falah, S.Sos, M.Si (Sekretaris BPSDM Kemendagri),
3. Teddy Sukardi (Pakar IT),
4. Dr. Bernhard E. Rondonuwu, S.Sos, M.Si (Direktur Pol PP dan Perlindungan Masyarakat),
5. Irfana Steviano, S.Pd, M.Ed (Kemendikbudristek),
6. Roestiandi Tsamanov (Direktur PT. Data Sinergitama Jaya dan CEO Rumah Siap Kerja),
7. Dra. Lusje Anneke Tabalujan, M.Pd (Kepala Pusat Standarisasi dan Sertifikasi), dan
8. Dr. Belly Isnaeni, SH, MH (Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Regional Bandung).

Workshop Digitalisasi yang berlangsung selama 3 hari (Rabu-Jumat, 15-17 Februari 2023) itu diikuti oleh 30 peserta, salah satu di antaranya adalah Masran Rauf, S.STP, M.Si selaku Kepala Satpol-PP Provinsi Gorontalo.

Dalam workshop tersebut terungkap, bahwa transformasi digital telah menjadi tuntutan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Olehnya itu, dengan zaman modern seperti saat ini diperlukan peningkatan perubahan dalam Transformasi Digitalisasi, yang dapat diakses dengan mudah serta diterima oleh penggunaan digitalisasi.

Secara khusus, Sugeng Hariyono selaku Kepala BPSDM Kemendagri-RI melalui workshop ini mengharapkan, hendaknya Satuan Polisi Pamong Praja di seluruh Indonesia dapat melakukan Transformasi Digitalisasi dalam menunjang tugas dan fungsi yang menjadi tanggungjawab Satpol-PP melalui Literisasi Digital.

Sementara itu, Kepala Satpol-PP Provinsi Gorontalo, Masran Rauf, mengaku sepakat dan setuju dengan harapan yang dikemukan oleh Sugeng Hariyono selaku Kepala BPSDM, di mana fokus pemerintah pusat melalui Kemendagri mendorong adanya digitalisasi di Satpol-PP.

Dengan begitu, kata Masran Rauf, melalui transformasi digitalisasi diyakini mampu menyajikan data dan informasi publik yang akurat dan cepat untuk meningkatkan pendapatan, ketertiban dan ketenteraman serta perlindungan masyarakat, dalam konteks tugas-tugas Satpol-PP.

Olehnya itu, Masran Rauf yang juga mantan Kepala Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Gorontalo ini, menyatakan bertekad akan melakukan upaya transformasi digital di Satpol-PP Provinsi Gorontalo yang saat ini sedang dinakhodainya.

“Ke depan kami akan gagas upaya digitalisasi Satuan Polisi Pamong Praja provinsi dan Kabupaten/kota untuk memudahkan layanan informasi dan penegakan Perda/Perkada melalui program Gorontalo Satpol PP Digital,” ungkap Masran Rauf.

Beberapa materi yang disajikan di hadapan para Kepala Satpol-PP se-Indonesia dalam workshop tersebut di antaranya adalah Penguatan tugas dan fungsi Pol-PP; Manajemen Pengembangan SDM; Pemanfaatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi; Pemanfaatan Aplikasi SIP Satpol PP sebagai Pusat Data Terintegrasi; Digital Mindset;  Optimalisasi Fungsi Pol-PP dalam Penegakan Perda dan Perkada;  Penggunaan Konten Digital Video Animasi; serta Kebijakan Standarisasi dan Sertifikasi bagi Pol-PP.


Sumber: https://dm1.co.id/ikuti-workshop-transformasi-digitalisasi-masran-bertekad-terapkan-program-gorontalo-satpol-pp-digital/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...