Langsung ke konten utama

Tahun Politik dan Penguatan Literasi Digital



Literasi digital yang baik adalah kunci untuk memastikan nilai manfaat dari era digital yang sedang dilalui dan terus berkembang dewasa ini. Pemerintah melalui Kementerian Kominfo secara resmi telah merilis hasil survei indeks literasi digital Indonesia 2022 pada 1 Februari lalu. Hasil survei menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia berada pada kategori sedang dengan skor 3,54 dari 5,00. Dengan kata lain, peningkatan dari 3,46 pada 2020 dan 3,49 pada 2021 masih belum ideal.

Hal ini tentu harus menjadi perhatian dan tanggung jawab bersama secara serius agar pada 2023 dan tahun-tahun mendatang literasi digital mengalami peningkatan sebagaimana diharapkan. Dunia digital menawarkan peluang yang sangat besar untuk kita meraih nilai manfaatnya --walaupun potensi ancaman yang dapat ditimbulkannya juga sama besar. Lebih-lebih masyarakat Indonesia tergolong masyarakat yang sangat aktif di dunia digital.

We are Social (2022) misalnya melaporkan bahwa masyarakat Indonesia bahkan sanggup untuk lebih dari delapan jam berada di dunia digital dan mayoritas dihabiskan untuk bermedia sosial. Oleh karena itu, literasi digital merupakan kunci sekaligus benteng utama untuk meraih manfaat dan terlindungi di dunia digital.
Perhatian Serius

Informasi yang diproduksi dan disebarluaskan di dunia digital begitu melimpah ruah dan tanpa henti. Banyak di antara informasi tersebut yang menyesatkan, bahkan berbahaya. Kendati demikian, Kominfo dan Katadata (2023) menyebutkan bahwa mayoritas masyarakat mengungkapkan tidak memeriksa kembali kebenaran informasi berupa gambar, video, berita, situs dan kiriman di media sosial yang diterimanya.

Hal itu tentu menjadi peluang besar bagi semakin tersebarluasnya konten-konten negatif di media sosial. Kompas (31/1) misalnya melaporkan dalam beberapa bulan terakhir banyaknya masyarakat yang menjadi korban pembobolan rekening dan saldo karena mempercayai narasi palsu di media sosial yang dikemas dalam bentuk undangan pernikahan, resi pengiriman paket, dan tagihan iuaran BPJS yang dipadukan dengan file berformat Android Packaging Kit (APK).

Selain itu, Kominfo melalui laman TrustPositif juga melaporkan pada kurun waktu 2 Januari 2023 hingga 6 Februari 2023 ada ratusan informasi hoaks yang beredar di masyarakat melalui media sosial. Mulai dari tentang aktor politik, lowongan pekerjaan, diskon produk tertentu, undian berhadiah, produk makanan hingga beragam tindak kejahatan.

Preferensi dan kepercayaan yang tinggi terhadap media sosial dan segala informasi yang diproduksi dan disebarkan melalui media sosial perlu menjadi perhatian serius bersama dalam bentuk tindakan nyata. Kementerian Kominfo, Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi dan ribuan jejaring komunitas dan lembaga serta puluhan ribu pegiat literasi digital secara formal telah melakukan beragam kegiatan untuk penguatan literasi digital masyarakat. Tujuannya pun jelas untuk meningkatkan literasi digital masyarakat guna mewujudkan dunia digital yang ramah, manfaat serta bermakna.

Semua lapisan masyarakat pun menjadi target sasarannya walaupun masih banyak masyarakat yang acuh untuk mengikuti program-program penguatan literasi digital. Bahkan, 52 persen responden menyebutkan pihak yang paling bertanggung jawab terhadap pemberantasan informasi hoaks adalah Kementerian Kominfo (Kominfo dan Katadata, 2023).

Idealnya, memutus mata rantai penyebaran konten-konten negatif adalah tugas nyata bersama, bukan semata program lembaga. Selain itu, aktif berkontribusi mengunggah konten-konten positif dan edukatif di media sosial juga urgen. Banyaknya unggahan dan komentar negatif yang tersebar di media sosial perlu ditandingi dengan unggahan-unggahan yang positif serta edukatif sehingga masyarakat secara umum tidak hanya disuguhkan dengan konten-konten negatif itu ketika berkunjung ke dunia digital.

Melonjak Pesat

Indonesia telah memasuki tahun politik dan puncaknya pada pesta demokrasi yang akan digelar pada 2024 mendatang. Arus informasi di media digital diprediksi akan melonjak pesat. Potensi unggahan dan komentar yang penuh sumpah-serapah, caci-maki, hingga informasi-informasi sepotong-sepotong yang menyesatkan dan berbahaya menjadi sangat besar. Preferensi politik yang berbeda, serta tumpang tindih kepentingan untuk menikmati untung atas pesta demokrasi yang digelar menjadi pemicunya.

Menyambut tahun politik dengan penguatan literasi digital menjadi mutlak diperlukan. Bukan sekadar melalui kegiatan-kegiatan seremonial, namun juga aksi nyata keteladanan dari kita semua dalam menggunakan media digital secara beretika. Titik temunya adalah tentang bagaimana agar kemampuan menelusuri asal-usul informasi, kemampuan membedakan antara informasi hoaks dan valid serta membedakan informasi yang utuh dan yang sepotong-sepotong itu membumi di masyarakat.

Penguatan literasi digital secara umum harus terus menerus dilakukan oleh siapapun yang peduli dengan terwujudnya dunia digital yang aman dan bermakna, utamanya oleh kita.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...