Sejumlah siswa berkebutuhan khusus asal Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 2 Kabupaten Bantul Yogyakarta berhasil menyabet juara 1 sekaligus pemenang Best Desain dalam ajang Cloud Computing Club Competition (C4) 2023 Regional Daerah Istimewa Yogyakarta.
Para siswa berusia 15-16 tahun itu merancang sebuah platform website berbasis komputasi awan bertajuk Ruang Cahaya N2Ba yang menampilkan karya komunitas fotografi sekolah mereka.
Para siswa tuna rungu itu adalah Aurel Lintang Rizki Ardetya, Muhammad Ghifari Saefulloh Al Aziz dan Winahyu Nisa Puspitanungrum. "Karya ini kami buat berangkat dari keinginan kami agar bisa terus menyalurkan hobi fotografi kami," kata Aurel melalui bahasa isyarat yang diterjemahkan gurunya di Yogyakarta pada Selasa,14 Februari 2023.
Hobi fotografi membutuhkan space ruang penyimpanan yang cukup besar. Berangkat dari hal ini, para siswa itu pun menciptakan ruangnya sendiri untuk mendokumentasikan karyanya sehingga tak lekang waktu. Meski memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi, para siswa itu sabar berbagi tugas, menyusun satu persatu bagian platform yang akan mereka bangun, dan komitmen untuk menuntaskannya.
Aurel menuturkan awalnya mereka sama sekali tak memahami apa itu komputasi awan maupun website statis. Mereka lalu mendapatkan peluang mempelajari soal itu lewat pelatihan bertajuk Laptops for Builders yang digelar Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Dikpora) DI Yogyakarta, Yayasan Sagasitas, dan Amazon Web Services (AWS) Indonesia pada 2022 lalu.
Pelatihan dilakukan hingga tiga kali yang berisi materi mengenai desain web, pengembangan konten, serta dasar-dasar komputasi awan. Dari situ, mereka tertantang dan memutuskan ikut kompetisi yang digelar AWS Indonesia untuk kategori anak berkebutuhan khusus se-DIY.
Tak disangka, meski baru memahami dasar komputasi awan, mereka memenangkan kompetisi itu. "Dari capaian ini kami jadi tertarik belajar lebih dalam tentang komputasi awan, misalnya bagaimana jika dikembangkan untuk pembuatan situs jual beli," kata Muhammad Ghifari Saefulloh, rekan Aurel di SLB Negeri 2 Bantul.
Guru pembimbing SLB Negeri 2 Yogyakarta Immanudin Yudhistira mengatakan para siswa berkebutuhan khusus ini antusias belajar dengan sesuatu yang baru, yang tidak mereka temukan dalam kurikulum.
"Dari sesuatu di luar kurikulum ini, para siswa tertarik karena bisa menjadi penyaluran bakat dan minatnya, seperti tentang desain, fotografi, pemrograman," kata dia.
Andrew Sklar, Director of AWS Training and Certification Asia Pacific and Japan dalam sesi pelatihan komputasi awan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Yogyakarta mengatakan pelatihan komputasi awan ini digelar di Indonesia sejak 2020 atau di tengah pandemi Covid-19 melanda dunia.
"Pelatihan itu untuk membantu siswa menemukan minat mereka di bidang teknologi, mempelajari keterampilan yang sebelumnya tidak dapat diakses, dan hal-hal yang belum pernah dimulai," kata Sklar yang menyebut pelatihan itu telah menjangkau lebih dari 300 ribu siswa di tanah air.
Komentar
Posting Komentar