Langsung ke konten utama

Kemenag Uji Coba Penggunaan Smart Class Digital

 


 Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan menguji coba penggunaan Smart Class Digital. Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Mastuki mengatakan, terobosan ini sebagai bagian dari percepatan transformasi digital sekaligus peningkatan kualitas layanan. 

“Pusdiklat menginisiasi terwujudnya Smart Class Digital, dan ini adalah yang pertama di lembaga kediklatan di lingkungan Kementerian Agama,” terang Mastuki di Ciputat, Senin (20/2/2023).

Mastuki berharap peserta uji coba bisa memanfaatkan teknologi dengan baik. Pasalnya, Smart Class ini merupakan wajah baru dari transformasi digital pelatihan dari reguler menjadi kelas digital. Selain sarana prasarana, diperlukan juga dukungan sumber daya manusia dan culture-nya.

“Kelas yang menggunakan sistem moving class ini akan terintegrasi dengan LMS (Learning Manajemen System) secara digital. Mulai dari proses registrasi sampai dengan download sertifikat semuanya akan dibuat electronic-based dan paperless, sehingga tidak ada lagi yang manual atau yang membawa berkas,” paparnya.

“Pengembangan Smart Class Digital ini juga bertujuan menjadikan kelas lebih hidup, inovatif dan modern. Smart class ini mendukung point of power, bukan power point lagi. Artinya, setiap point/materi yang disampaikan harus memiliki power,” sambungnya.

Mastuki minta semua sumber daya manusia, baik di Pusdiklat Teknis maupun di Balai Diklat Keagamaan, bisa berkontribusi dalam mengembangkan Smart Class Digital ini. Untuk itu, setiap hasil karya inovasi harus dimasukkan ke dalam sistem ini sehingga kemanfaatannya bisa dinikmati oleh banyak orang. 

Uji Coba Smart Class Digital berlangsung di Kampus Pusdiklat Tenaga Teknis. Kegiatan ini diikuti Widyaiswara, Tim IT, Tim Penyelenggara Pelatihan, Tim Penjaminan Mutu, dan pelaksana dari Pusdiklat Teknis.


Sumber: https://www.kemenag.go.id/read/kemenag-uji-coba-penggunaan-smart-class-digital-zevxa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka