Langsung ke konten utama

metaNesia Milik Telkom Dukung Digitalisasi PHR dalam Penyediaan Pelatihan Secara Virtual



 Sebagai perusahaan digital telco terdepan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menjalin kerja sama dengan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) untuk digitalisasi Pelatihan Safety di Lokasi Tambang dan membangun Center of Excellence dalam virtual learning sektor energi Indonesia. 

Kolaborasi ini merupakan terobosan baru antara dua BUMN dengan pemanfaatan platform Metaverse pertama di Indonesia, metaNesia, yang merupakan produk dibawah naungan Leap-Telkom Digital. 

Kerja sama ini diresmikan oleh Direktur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid dan Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin melalui penandatanganan Nota Kesepahaman yang berlangsung di Jakarta pada Kamis, (16/2).

Kolaborasi ini merupakan langkah nyata Telkom dalam menangkap amanat Menteri BUMN RI Erick Thohir dalam mendorong akselerasi digital di seluruh sektor industri. Telkom melalui metaNesia hadir untuk memberikan solusi teknologi terbaru melalui pengembangan sistem pelatihan di dalam dunia virtual. Model ini memperkuat sistem pelatihan yang telah dilaksanakan oleh PHR untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan pengalaman kerja bagi karyawan.

Direktur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid mengatakan etelah resmi beroperasi sejak 31 Juli 2022, metaNesia sudah menjalin beberapa kerja sama dengan brand terkemuka, seperti Honda dan Fruit Tea yang diajak untuk merasakan pengalaman berbisnis baru di dalam Metaverse metaNesia.

“Berdasarkan pengalaman tersebut, kami siap menaklukkan tantangan baru untuk membuat metaNesia dapat digunakan oleh Pertamina Hulu Rokan sebagai sarana pelatihan untuk karyawan barunya,” ujar Fajrin.

Di era disrupsi digital saat ini, perkembangan teknologi Metamesta berhasil menciptakan pengalaman baru yang menarik bagi pengguna. Pada implementasinya di PHR, platform metaNesia didukung oleh teknologi Virtual Reality (VR) memperkuat ekosistem digital perusahaan dalam membentuk sistem pelatihan berbasis virtual. 

“Penggunaan platform digital metaNesia diharapkan dapat membantu penyampaian kurikulum menjadi lebih interaktif dengan visualisasi yang lebih rinci dan detail sehingga dapat membantu dalam peningkatan dan pengembangan kompetensi pekerja dengan lebih efisien,” terang Fajrin.

Lebih lanjut, Fajrin mengatakan, eksistensi metaNesia sebagai platform dan ekosistem Metaverse pertama di Indonesia menunjukkan keseriusan kami untuk mengakselerasi dan mengedepankan berbagai sektor pembangunan di Indonesia, salah satunya dalam bidang minyak dan gas.

“Kerja sama antara Telkom dan Pertamina Hulu Rokan diharapkan dapat menjadi langkah awal kolaborasi teknologi di bidang energi, yang dapat memajukan dan menghasilkan teknologi baru yang berperan di kedua belah pihak,” ujarnya 

Dalam sambutannya, Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin juga menyampaikan, eksplorasi kerjasama antara PHR dan metaNesia dalam pengembangan teknologi Metaverse membuka potensi kerjasama usaha yang lebih luas di masa mendatang.

 Implementasi teknologi Metaverse untuk membangun Center of Excellence akan menjadi pusat pengetahuan digital dengan teknologi imersif (immersive technology) dari kegiatan migas seperti Keselamatan Kerja (HSE), Pengeboran (Drilling and Completion), Operasional, dan Perkapalan (Marine) di Wilayah Kerja Rokan, baik di Sumatera maupun Jakarta. 

“Tujuannya adalah peningkatan dan pengembangan kompetensi pekerja PHR agar tetap relevan dengan perkembangan teknologi terkini (cutting-edge technology),” kuncinya.


Sumber: https://upeks.co.id/2023/02/metanesia-milik-telkom-dukung-digitalisasi-phr-dalam-penyediaan-pelatihan-secara-virtual-2/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka