Langsung ke konten utama

Tawarkan Solusi Hybrid Cloud, Smartfren Business Gandeng Huawei



 Tidak mau ketinggalan, Smartfren juga menawarkan solusi cloud ke pelanggan korporat. 

Untuk itu, perusahaan menggandeng Huawei Cloud (PT Sparkoo Technologies Indonesia) guna mempercepat pertumbuhan digital melalui solusi komputasi awan. 

Alim Gunadi, CEO Smartfren Business mengatakan, “Kami berharap agar solusi yang dihadirkan oleh Smartfren Busines dan Huawei Cloud semain memudahkan semua orang yang sedang berupaya mengimplementasikan teknologi digital untuk usaha-usaha mereka.”

“Harapannya dengan transformasi digital yang semakin mudah, maka dampak positifnya makin banyak dan membuka peluang bagi usaha-usaha tersebut untuk mewujudkan kontribusi positif pada perekonomian Indonesia,” imbuh Gunadi.

Sementara itu, Zhang Penghui, CEO Huawei Cloud, menambahkan, “Huawei Cloud telah memiliki node (server) lokal yang terletak di 3 lokasi guna memberikan layanan terbaik di Indonesia.

” Zhang mengklaim telah memiliki banyak sekali pengalaman dan portfolio di berbagai jenis industri.

“Kami berkolaborasi dengan Smartfren Business untuk menyediakan berbagai solusi cloud kebutuhan industri, seperti IaaS, PaaS, dan lain sebagainya,” paparnya.

Dengan kerja sama ini pelanggan Smartfren Business mendapatkan pilihan baru yang terdiri dari berbagai teknologi cloud terkini. 

Mulai dari Hybrid Cloud yang dapat memenuhi standar keamanan dan perintah terkustomisasi, high performance SAP yang memiliki kapasitas ECS hingga 4 TB dan BMS hingga 16 TB, sampai dengan Enterprise Cloud Box yang dapat menyimpan data perusahaan secara terpusat dengan fitur sinkronisasi dan role permissions, keseluruhan layanan cloud Smartfren Business dan Huawei Cloud dilengkapi dengan Storage Disaster Recovery Service (SDRS). 

Kemampuan tersebut mencakup fitur data backup dan archive yang mampu mengamankan multiple-cloud maupun cross-cloud.

Adapun sektor yang disasar adalah kegiatan bisnis enterprise yang bergerak di berbagai sektor; seperti telekomunikasi, edukasi, manufakturing, retail, otomotif, e-commerce, gaming, layanan finansial, layanan kesehatan, media sampai dengan industri hiburan.


Sumber: https://selular.id/2023/02/tawarkan-solusi-hybrid-cloud-smartfren-business-gandeng-huawei/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka