Langsung ke konten utama

PeduliLindungi Berubah Jadi Aplikasi Satu Sehat, Apa Gunanya?

 


Setelah hampir 3 tahun bertugas sebagai aplikasi terkait Covid19, PeduliLindungi akan segera bertransformasi menjadi sesuatu yang baru. Aplikasi karya anak bangsa itu akan diubah menjadi Satu Sehat Mobile per 28 Februari nanti.

“Kami sedang transisi PeduliLindungi menjadi Satu Sehat. Mudah-mudahan, akhir 28 Februari kami akan meluncurkan menjadi Satu Sehat Mobile,” kata Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Setiaji.

Sebagai Satu Sehat Mobile, aplikasi ini akan menyimpan hampir seluruh data rekam medis setiap pengguna, tidak hanya terkait dengan Covid-19, seperti rekam vaksinasi, hasil pemeriksaan laboratorium, hingga basis data  stunting.

“Ibu-ibu bisa akses vaksinnya, vaksin anak-anak. Itu kan satu manfaat, ya, pada waktu nanti anaknya mau ke luar negeri, sekolah, nanti, misalnya (ditanya) sudah (vaksin) polio belum. Itu akan ada di dalam Satu Sehat application,” tutur Setiaji.

Dengan manfaatnya yang semakin luas, masyarakat tak perlu menguninstall aplikasi PeduliLindungi. Untuk membuat Satu Sehat lebih bermanfaat lagi, Kemenkes sedang berupaya untuk menghubungkan Satu Sehat dengan perangkat wearable yang memungkinkan adanya fitur pengumpulan poin yang bisa ditukarkan untuk mendapatkan vitamin dan sebagainya.

Kemenkes telah meresmikan platform Satu Sehat pada Juli tahun lalu. Platform itu mengintegrasikan data layanan dari berbagai fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia termasuk klinik, puskesmas, hingga apotek.


Sumber: https://chatnews.id/read/pedulilindungi-berubah-jadi-aplikasi-satu-sehat-apa-gunanya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...