Langsung ke konten utama

Jasa Raharja Raih Penghargaan Indonesia’s Popular Digital Product 2023 dari The Iconomics

 


Jasa Raharja berhasil meraih penghargaan dalam ajang Indonesia’s Popular Digital Product Awards 2023 (Financial Industry) yang diselenggarakan The Iconomics, di Jakarta, Jumat (17/02/2023).

Dalam ajang tahunan itu, Jasa Raharja meraih penghargaan sebagai Indonesia’s Popular Digital Product 2023, kategori E-Claim asuransi sosial. Apresiasi tersebut diterima oleh Kepala Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi  Jasa Raharja, Dwi Sasono, mewakili Direksi Jasa Raharja.

Direktur Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi Jasa Raharja Amos Sampetoding mengatakan, bahwa penghargaan tersebut merupakan salah satu cerminan dari keberhasilan transformasi digital yang telah dilakukan Jasa Raharja dalam beberapa tahun terakhir. “Digitalisasi proses bisnis adalah salah satu concern kami dalam memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat,” ujar Amos.

Amos menyampaikan, bahwa salah satu keberhasilan Jasa Raharja mempertahankan eksistensi dalam industri asurasi nasional, adalah dengan terus berupaya menghadirkan berbagai terobosan inovasi digital. “Inovasi dan kolaborasi adalah salah satu upaya kami untuk dapat menghadapi tantangan zaman,” ujarnya.

Atas penghargaan tersebut, Amos menyampaikan terima kasih serta apresiasi tinggi kepada seluruh Insan Jasa Raharja yang berhasil menjalankan inovasi ini, apresiasi terima kasih juga  di berikan kepada pihak penyelenggara atas penghargaan ini. “Tentunya penghargaan ini memicu kami untuk lebih adaptif dan terus menghadirkan terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan kinerja perusahaan, yang akan bermuara pada peningkatan pelayanan,” ungkapnya.


Sumber: https://sibernas.id/jasa-raharja-raih-penghargaan-indonesias-popular-digital-product-2023-dari-the-iconomics-18585

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...