Langsung ke konten utama

Red Hat Menambahkan Kemampuan Keamanan dan Compliance Baru untuk Red Hat OpenShift



 Red Hat, Inc., penyedia solusi open source terkemuka di dunia, hari ini memperkenalkan kemampuan keamanan dan kepatuhan baru untuk Red Hat OpenShift, platform Kubernetes enterprise terdepan dalam industri. Fitur-fitur ini, yang tersedia dengan ketersediaan umum Red Hat OpenShift 4.12, dirancang untuk membantu organisasi melakukan pengembangan beban kerja dengan lebih efisien di seluruh hybrid cloud tanpa mengorbankan keamanan.

Menurut 2023 Global Tech Outlook dari Red Hat, keamanan tetap menjadi prioritas utama pendanaan IT di berbagai kawasan dan hampir semua industri, dengan 44% responden menyebutnya sebagai 3 prioritas utama dalam pendanaan – 8 poin lebih tinggi dibandingkan prioritas tertinggi kedua, yaitu infrastruktur cloud. Di dalam survei yang sama, keamanan menyalip inovasi saat responden ditanyakan mengenai prioritas utama untuk transformasi digital.

Keamanan IT tetap menjadi perhatian para CIO, terutama karena tantangan yang berkaitan dengan risiko keamanan akan memperlambat inovasi hybrid cloud. Transformasi digital mengharuskan pergeseran dalam pendekatan organisasi terhadap keamanan software, dan untuk merangkul teknologi cloud-native baru mereka membutuhkan solusi yang menyediakan fitur-fitur keamanan dan compliance yang terintegrasi dan lebih seamless. Peningkatan baru yang tersedia di Red Hat OpenShift 4.12 dirancang untuk membantu organisasi memitigasi risiko dan memenuhi persyaratan compliance di semua lingkungan IT yang semakin kompleks.

Pengawasan dan compliance yang ditingkatkan untuk beban kerja meliputi cloud hybrid
Red Hat OpenShift 4.12, yang berbasis Kubernetes 1.25, memperkenalkan tiga Operator baru dan update untuk Compliance Operator, dirancang untuk meningkatkan konsistensi beban kerja dan manajemen dari pusat data ke edge.

Security Profiles Operator yang baru memungkinkan pengguna untuk mendistribusikan dan menggunakan profil keamanan seperti Seccomp atau SELinux dalam klaster Kubernetes dengan lebih mudah. Menggantikan proses sebelumnya yang lebih manual, Security Profiles Operator dirancang untuk menyederhanakan kreasi profil Seccomp atau SELinux, sekaligus mengelola profil di semua node dan namespace. Ini membantu tim IT membentuk profil keamanan yang hanya memberikan privilese yang diperlukan untuk proses container.

Peningkatan baru diperkenalkan kepada Compliance Operator yang membantu administrator Red Hat OpenShift melakukan pemindaian compliance dan memperbaiki masalah yang ditemukan. Dengan diperkenalkannya PriorityClass, admin kini memiliki kendali yang lebih baik terhadap sumber komputasi dan memori serta bisa memprioritaskan pods mana yang harus dipindai pertama, memungkinkan hasil yang lebih akurat dan membantu memastikan setiap klaster tetap compliance.

Ingress Node Firewall Operator baru memungkinkan pengguna untuk melakukan konfigurasi peraturan firewall pada level node. Ini membantu administrator melakukan pengendalian dari antar muka dan remote host yang bisa diakses oleh server Kubernetes API, mengendalikan trafik jaringan dengan lebih baik di dalam dan di luar node untuk keamanan yang semakin kuat.

Network Observability Operator baru menyediakan metrik trafik, aliran, topologi dan pelacakan jaringan yang bisa diobservasi untuk pemahaman trafik jaringan yang lebih lengkap. Operator membantu menyederhanakan pengidentifikasian bottleneck di jaringan dan membantu melakukan troubleshooting pada masalah konektivitas, yang memberikan optimasi pada performa jaringan yang ditingkatkan dalam klaster Red Hat OpenShift.

Fleksibilitas yang ditingkatkan dan opsi dengan fondasi umum
Red Hat OpenShift menyediakan fondasi yang lebih konsisten bagi organisasi untuk menjalankan aplikasi di manapun yang paling masuk akal sekaligus menggunakan tool pilihan mereka untuk membangun, menggelar, menjalankan dan meningkatkan aplikasi dengan fokus pada keamanan. Red Hat OpenShift 4.12 memberikan pilihan yang bahkan lebih besar bagi organisasi untuk menggelar Red Hat OpenShift dan memungkinkan tim IT untuk memenuhi persyaratan teknologi yang dinamis dengan lebih baik. 

Fitur baru yang mendukung fleksibilitas lebih luas ini di antaranya:

Dukungan untuk Red Hat OpenShift on Arm kini meliputi dukungan untuk menggelar instances berbasis Red Hat OpenShift on Arm di Microsoft Azure
Penginstal berbasis agen untuk penggelaran yang disconnected memberikan cara yang mudah dan bisa diulangi untuk menggelar klaster edge Red Hat OpenShift dalam skala besar dan berproduksi dengan hardware terbatas atau tanpa hardware tambahan. Penginstal berbasis agen dioptimalkan untuk penggelaran Red Hat OpenShift yang disconnected dan air-gapped untuk bare metal, vSphere, dan platform agnostik. Dengan menggunakan penginstal berbasis agen, organisasi bisa menggelar semua topologi yang didukung Red Hat OpenShift termasuk klaster node tunggal, klaster padat tiga node, atau klaster standar yang memiliki ketersediaan tinggi.

Dukungan siklus hidup yang diperpanjang dengan memberikan perpanjangan update support selama enam bulan untuk rilis genap Red Hat OpenShift pada arsitektur x86_64. Dimulai dengan Red Hat OpenShift 4.12, pengguna akan di-support selama 24 bulan sehingga mereka memiliki fleksibilitas lebih besar untuk membuat perencanaan dan mengoperasionalkan upgrade yang diberikan.

Ketersediaan
Red Hat OpenShift 4.12 kini tersedia secara umum. Untuk informasi lebih lanjut, termasuk cara mengupgrade ke versi terbaru, tersedia di sini.

Kutipan Pendukung
Joe Fernandes, vice president and general manager, Hybrid Cloud Platforms, Red Hat
“Keamanan IT adalah tuntutan dari semua organisasi, terlepas dari kawasan atau industri mereka, terutama karena mereka ingin menyeimbangkan inovasi cloud-native dengan infrastruktur IT yang diperkuat. Red Hat berkomitmen untuk membuat pilihan ini menjadi non-factor bagi pelanggan kami, menyediakan kemampuan yang memungkinkan mereka untuk merangkul teknologi cloud-native dengan keyakinan operasional yang lebih tinggi. Dengan Red Hat OpenShift 4.12, organisasi bisa melakukan pengembangan aplikasi di seluruh cloud menggunakan tool terintegrasi secara lebih baik, melalui berbagai kemampuan yang kami perluas untuk memenuhi persyaratan keamanan dan compliance yang ketat, di manapun mereka dijalankan di hybrid cloud.”


Sumber: https://waspada.id/ekonomi/red-hat-menambahkan-kemampuan-keamanan-dan-compliance-baru-untuk-red-hat-openshift/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengubah blog menjadi mesin uang

You probably know that while visits are nice, leads, well, are so much nicer. Simply put, blogging for the sake of driving more traffic to your website doesn’t cut it any more. You need to find a way to monetize your content. The real value lies in the ability to take this traffic and convert it into real leads, and eventually revenue, for your company. >  Learn how to monetize your content with Roojoom Back in 2014, HubSpot’s research found that marketers who prioritize blogging are  13 x more likely  to enjoy positive ROI. Not surprisingly, the same report found that marketers’ top two business concerns are increasing the number of leads generated, and turning those leads into customers. Once you’ve set your priorities straight, and start blogging at least once a week – if not twice or three times, it’s time to create a clear conversion path from your blog. This will help ensure that any top-of-the-funnel visitors can easily see what the next step is for th...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Tren Penggunaan AI di Indonesia

  Artificial Intelligence kini menjadi topik pembicaraan banyak orang berkat popularitas Generative AI (GAI) seperti   Midjourney   dan   ChatGPT . Namun, sebenarnya, AI sudah digunakan sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Selain itu, AI juga digunakan di berbagai bidang, dengan fungsi yang berbeda-beda pula. Di game, AI biasanya digunakan untuk menampilkan perilaku manusiawi dan responsif pada Non-Player Characters alias NPCs. Tak berhenti sampai di situ, AI kini juga bisa bermain game, layaknya manusia. Di 2017, AlphaGo buatan DeepMind berhasil mengalahkan pemain Go nomor satu di dunia,  Ke Jie . Sementara di 2019, OpenAI Five berhasil mengalahkan para pemain Dota 2 yang pernah menjadi juara dunia. Untuk mengetahui tren penggunaan AI di Indonesia, saya mengobrol dengan  Adhiguna Mahendra , Chief of Business, Product, and AI Strategy, Nodeflux. Awal Penggunaan AI di Indonesia Sebenarnya, AI sudah mulai digunakan di Indonesia sejak era 1980-an, u...