Langsung ke konten utama

Banyak Dipakai, Apa saja Keunggulan Layanan Google Cloud Platform?



 Saat ini Google Cloud Platform (GCP) semakin populer di kalangan perusahaan di Indonesia. Selama dua tahun terakhir, GCP telah menjadi pilihan bagi banyak perusahaan besar dan kecil untuk mempercepat transformasi digital mereka.

Dengan keamanan dan skalabilitas yang tinggi, GCP membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas operasional mereka. GCP juga menyediakan berbagai layanan dan fitur yang memungkinkan perusahaan untuk membangun dan menjalankan aplikasi dan layanan di cloud secara mudah dan cepat.

Salah satu perusahaan yang telah beralih ke GCP adalah PT XYZ, perusahaan teknologi yang fokus pada pengembangan aplikasi mobile. 

Menurut CEO PT XYZ, "Kami telah menggunakan GCP selama satu tahun terakhir dan kami sangat puas dengan performa dan keamanannya. GCP membantu kami meningkatkan produktivitas tim kami dan mengurangi biaya infrastruktur IT."

Tidak hanya itu, GCP juga menjadi pilihan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan pengalaman pelanggan mereka. Dengan menggunakan layanan GCP seperti BigQuery dan Cloud AI, perusahaan dapat memproses dan menganalisis data dengan cepat dan akurat, serta membangun model machine learning yang dapat meningkatkan personalisasi layanan dan pengalaman pelanggan.

Di Indonesia, Google telah menjalin kemitraan dengan beberapa perusahaan untuk membantu mengembangkan ekosistem cloud di Indonesia. Pada bulan Desember 2022, Google Cloud meluncurkan region terbaru mereka di Jakarta, yang memungkinkan perusahaan di Indonesia untuk menggunakan GCP dengan latency yang lebih rendah dan lebih cepat.

Lantas apa saja layanan unggulan GCP?

Google Cloud Platform (GCP) adalah platform cloud computing publik yang dikelola oleh Google dan menyediakan berbagai layanan yang dapat digunakan untuk membangun, mengelola, dan mengembangkan aplikasi dan layanan cloud. 

Beberapa layanan utama yang disediakan oleh Google Cloud Platform adalah sebagai berikut:

  • Compute: Google Compute Engine (GCE) adalah layanan infrastruktur sebagai layanan (IaaS) untuk menjalankan mesin virtual di Google Cloud Platform. Google App Engine adalah platform sebagai layanan (PaaS) untuk mengembangkan dan menjalankan aplikasi web dan mobile.
  • Storage: Google Cloud Storage menyediakan penyimpanan objek yang tahan terhadap kesalahan dan skalabel. Google Cloud SQL dan Google Cloud Spanner adalah layanan database yang dapat dihosting di Google Cloud Platform.
  • Big Data: Google Cloud Dataflow menyediakan platform untuk memproses data dalam skala besar dan Google BigQuery adalah layanan data warehousing yang dapat digunakan untuk menganalisis data.
  • Networking: Google Cloud Platform menyediakan berbagai layanan jaringan, termasuk Google Cloud Load Balancing, Virtual Private Cloud, dan Cloud DNS.
  • Security: Google Cloud Platform memiliki berbagai layanan keamanan termasuk Google Cloud Identity and Access Management (IAM) untuk mengelola akses ke sumber daya cloud, Cloud Security Scanner untuk menemukan kerentanan dalam aplikasi web, dan Google Cloud Data Loss Prevention (DLP) untuk melindungi data sensitif.
  • Artificial Intelligence dan Machine Learning: Google Cloud Platform memiliki banyak layanan AI dan ML, termasuk Google Cloud AI Platform, Google Cloud Vision API, Google Cloud Natural Language API, dan Google Cloud Speech-to-Text API.
  • Internet of Things: Google Cloud IoT Core menyediakan platform untuk mengelola dan menghubungkan perangkat IoT.
  • Development Tools: Google Cloud Platform menyediakan berbagai layanan pengembangan termasuk Google Cloud Source Repositories, Google Cloud Build, dan Google Cloud Debugger.
  • Management Tools: Google Cloud Platform menyediakan berbagai layanan manajemen seperti Google Cloud Console, Google Cloud Deployment Manager, dan Google Stackdriver untuk monitoring dan logging.

Itulah beberapa layanan Google Cloud Platform. Terdapat banyak lagi layanan lainnya, dan Google terus mengembangkan dan menambahkan layanan baru secara teratur.


Sumber: https://infokomputer.grid.id/read/123708049/banyak-dipakai-apa-saja-keunggulan-layanan-google-cloud-platform

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka