Langsung ke konten utama

Tencent Cloud Menjadi Penyedia Jasa Cloud Nomor 1 di Pasar Layanan Media



Studi yang mengumpulkan wawasan data di Indonesia serta 8 pasar lainnya di wilayah regional tersebut menemukan bahwa 33.4% perusahaan Media dan Entertainment memilih layanan Tencent Cloud untuk mengakselerasi perjalanan transformasi digital perusahannya guna memenuhi kebutuhan layanan media di masa depan mulai dari pembuatan, pemrosesan, dan transmisi konten, hingga komunikasi real-time, video-on-demand, live streaming, serta banyak lagi.

Studi dari Frost & Sullivan tersebut memetakan landskap layanan media cloud yang kompetitif dengan mengevaluasi penyedia layanan cloud terhadap tiga kriteria – kapabilitas aplikasinya, yang mengukur cakupan industri serta pengalaman penyedia; kapabilitas layanannya, yang mengukur kualitas infrastruktur yang dimiliki penyedia; serta level ekologinya, yang mengukur sumber, integrasi, serta saluran distribusi penyedia.

Tencent Cloud menduduki peringkat pertama di kapabilitas aplikasi serta layanan, dan berada pada tingkatan utama dalam level ekologi yang dimiliki.

Studi tersebut juga mengemukakan integrasi yang kuat di dalam layanan media end-to-end milik Tencent Cloud, seperti konsolidasi sumber daya jaringan ke dalam Tencent RT-ONE Network untuk meningkatkan efisiensi biaya operasional pelanggan, serta SDK out-of-box untuk meningkatkan kegunaan dan menurunkan hambatan teknis penggunanya secara lebih baik.

Skala pasar layanan media di Asia-Pasifik diproyeksikan akan mencapai US$6.987 juta pada tahun 2026, dengan CAGR sebesar 27% selama empat tahun ke depan. Selain itu, permintaan untuk solusi audio dan video diperkirakan akan meningkat di berbagai industri hilir, dengan sektor e-commerce menunjukkan CAGR terbesar di antara sektor lainnya termasuk game online, media dan hiburan, perusahaan, serta layanan kesehatan.

Poshu Yeung, Senior Vice President of Tencent Cloud International, menyoroti bahwa layanan media telah muncul dengan cepat dan kini menjadi landasan cara masyarakat hidup dan berkomunikasi saat ini.

“Dengan memanfaatkan pengalaman Tencent selama dua dekade dalam melayani dan menghubungkan lebih dari satu miliar pengguna di seluruh dunia pada platform yang berhadapan langsung dengan konsumen, Tencent Cloud berada dalam posisi yang kuat secara strategis untuk membantu perusahaan mencapai “Konvergensi Imersif”, sebuah konsep yang menggabungkan teknologi dan pendekatan inovatif dalam mengintegrasikan ekonomi digital serta dunia nyata untuk mewujudkan koneksi tanpa batas.”

Saat ini, Tencent Cloud menyediakan lebih dari 400 teknologi dan solusi konektivitas yang mendukung “Konvergensi Imersif” melalui jaringan infrastruktur globalnya, yang mencakup lebih dari 26 wilayah geografis di lima benua dan 70 zona ketersediaan, dengan lebih dari 2.800 node akselerasi.

Mendorong Landskap Layanan Media Asia-Pasifik dengan Strategi Bisnis Global

Yeung lebih lanjut mengatakan bahwa seiring dengan perluasan jejak global Tencent Cloud, bisnis ini akan menggandakan sumber dayanya untuk fokus pada inovasi. Penyedia layanan cloud ini juga ingin meningkatkan kemampuan produknya dan mempercepat ekspansi internasional dari produk intinya untuk pertumbuhan yang berkelanjutan. Didukung oleh ekosistem mitra global yang berkembang pesat, Tencent Cloud berkolaborasi dengan lebih dari 10.000 mitra di seluruh dunia, dan bersama-sama melayani dua juta pelanggan dalam perjalanan transformasi digital mereka.

Menurut laporan dari IDC, Tencent Cloud telah menduduki peringkat pertama selama lima tahun berturut-turut di pangsa pasar Tiongkok sebagai penyedia solusi audio-video cloud teratas.

Komitmen perusahaan untuk meningkatkan posisi terdepannya dalam bidang layanan media semakin disoroti dalam peluncuran Tencent Cloud Media Services baru-baru ini pada bulan Desember 2022. Brand audio dan video internasional terbarunya berupaya membantu bisnis untuk meningkatkan pengalaman pengguna yang imersif dan menciptakan dunia virtual yang dikustomisasi.

“Wilayah Asia-Pasifik akan tetap menjadi pasar prioritas kami untuk pertumbuhan bisnis jangka panjang. Melihat tingginya permintaan dari perusahaan hingga UKM yang mencari solusi transformasi digital di berbagai industri, kondisi ini membuktikan bahwa wilayah Asia-Pasifik merupakan pasar yang menjanjikan bagi layanan media, dan diproyeksikan akan tumbuh hingga 19 kali lipat dari 2016 hingga 2026. Kawasan ini juga merupakan wilayah dengan pelanggan video-on-demand terbanyak,” tambah Yeung.

Carmen Zhu, Research Director at Frost & Sullivan, mengatakan, “Penyedia layanan cloud, seperti Tencent Cloud, memiliki posisi yang tepat untuk menangkap peluang pertumbuhan pasar layanan media di Asia-Pasifik. Teknologi yang terintegrasi, penawaran layanan satu pintu, platform dengan kode rendah, serta banyaknya perusahaan yang bergerak ke arah global merupakan peluang potensial bagi penyedia layanan media.

Solusi-solusi tersebut sangat penting bagi kawasan ini, di mana pertumbuhan didorong oleh kondisi makro yang menguntungkan, seperti penetrasi internet dan seluler yang tinggi, serta pertumbuhan PDB yang cepat di seluruh Asia-Pasifik. Pengenalan terhadap kebijakan pemerintah juga telah membantu dalam mengembangkan ekonomi digital lebih lanjut serta memperluas kapasitas pasar dari berbagai segmen.”

Tommy Li, Vice President, Tencent Cloud, mengatakan, “Dengan tingginya pengalaman praktis dan teknologi inti terdepan yang dimiliki, kami ingin membangun kekuatan kami untuk lebih memperkaya produk yang kami tawarkan di “Konvergensi Imersif”, serta mendukung pelanggan di industri konvensional, media dan hiburan, game, Web 3.0, juga metaverse asli.

Mulai dari meningkatkan produk Cloud-native, memperkuat dukungan untuk multi-Cloud dan hybrid Cloud, hingga menghadirkan solusi terpadu yang matang dan mudah digunakan di luar negeri, tim kami akan terus mengembangkan produk yang lebih inovati untuk melengkapi penawaran cloud yang sudah ada, serta memenuhi permintaan global saat ini.”

Dalam layanan media, Tencent Cloud telah membuat langkah signifikan dalam mendukung berbagai perusahaan regional dan global untuk tumbuh secara global, termasuk GE Healthcare, BeLive Technology, Mildom, MIXCHANNEL, Pokekara, dan masih banyak lagi.


Sumber: https://indeksnews.com/tencent-cloud-menjadi-penyedia-jasa-cloud-nomor-1/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka