Langsung ke konten utama

UOB Indonesia Luncurkan Platform Digital Khusus untuk Nasabah Korporasi dan UKM



  UOB Indonesia meluncurkan UOB Infinity, platform digital yang memungkinkan pebisnis mengelola keperluan perbankan dengan cara lebih sederhana, lebih pintar, dan disesuaikan dengan kebutuhan.

Head of Transaction Banking UOB Indonesia Wong Kartyono mengatakan, melalui UOB Infinity pihaknya ingin mengembangkan solusi digital yang memungkinkan nasabah melakukan kegiatan perbankan dengan lebih nyaman dan mudah.

“UOB Infinity dirancang berdasarkan wawasan nasabah yang disesuaikan dengan keperluan bisnis mereka. Platform ini menghadirkan antarmuka ramah pengguna serta pengalaman yang disesuaikan. Yang lebih penting, platform ini membantu nasabah meningkatkan produktivitas dan performa bisnis,” ujar Wong dalam keterangan tertulis, 

Wong bilang, platfom ini khusus ditujukan bagi nasabah korporasi serta UKM, dan menawarkan dashboard yang dapat disesuaikan agar nasabah bisa memprioritaskan dan menampilkan informasi keuangan secara real time. Seperti status transaksi, urusan yang tertunda, serta informasi akun lainnya.

Selain itu, nasabah juga bisa mengelola berbagai kegiatan perbankan antar negara dan domestik. Mulai dari mengecek akun UOB di sejumlah negara hingga membuat pembayaran lokal dan internasional dengan nyaman dalam satu platform.

Khusus untuk transaksi domestik dan antar negara, UOB Infinity menawarkan shortcut dan widget untuk membantu nasabah menyelesaikan transaksi dengan lebih cepat. Selain itu, ada panduan dalam tiap menu yang menjamin pengguna dalam melakukan transaksi.

Layanan UOB Infinity dapat diakses melalui komputer atau laptop. Sementara untuk aplikasi seluler akan diluncurkan pada kuartal pertama tahun 2023 dengan digital token.

Sebagai informasi, di tahun 2022 UOB Indonesia mencatat jumlah nasabah yang menggunakan layanan digital meningkat 28% dibandingkan tahun sebelumnya. Nasabah tersebut, menyumbang 30% pertumbuhan volume pembayaran online dari tahun ke tahun.


Sumber: https://keuangan.kontan.co.id/news/uob-indonesia-luncurkan-platform-digital-khusus-untuk-nasabah-korporasi-dan-ukm

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka