Langsung ke konten utama

Menparekraf fokus tingkatkan usaha pelaku UMKM dan ciptakan lapangan kerja

 


Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan saat ini fokus berjuang untuk masyarakat memastikan solusi yang dibutuhkan di tengah ekonomi yang saat ini mulai menggeliat tapi masih menghadirkan banyak tantangan.


"UMKM kita ini butuh bantuan dalam rangka meningkatkan usahanya dan menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya. Oleh karena itu, mengenai hal di luar kewenangan saya (mengenai politik) saya serahkan kepada tokoh-tokoh parpol," kata Menteri Sandiaga Uno usai Dialog Interaktif dengan pelaku UMKM di Wisata Kampung Kerapu Situbondo, Jawa Timur, 

Menurut dia, dalam dialog interaktif yang bertajuk "Strategi Peningkatan Ekonomi Kreatif UMKM Situbondo" juga menerima keluhan-keluhan mengenai pemasaran produk UMKM.

Dari keluhan itu, kata Sandiaga, langsung memberikan solusi mengenai produk ekonomi kreatif di Situbondo, berkaitan dengan kerajinan tangan.

"Tadi ada keluhan yang langsung kami eksekusi. Mengenai produk ekonomi kreatif yang dikembangkan di Situbondo, kami melihat peluangnya sangat besar dalam penciptaan target ekspor 26,5 miliar dolar AS, dan juga target penciptaan 4,4 juta lapangan kerja pada 2024," ujar dia.

Menteri Sandiaga Uno juga menjawab mengenai pelaku UMKM yang kesulitan mendapatkan label halal dan berkoordinasi langsung dengan Wakil Bupati Situbondo, Nyai Khoirani yang juga hadir dalam dialog interaktif tersebut.

"Kami sudah koordinasi dengan Wakil Bupati Situbondo, di mana sertifikasi halal itu akan difasilitasi dan gratis bagi pelaku UMKM. Tentunya ini kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah," ujarnya.

mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut menambahkan produk UMKM di Situbondo baik kerajinan tangan dan ekonomi kreatif lainnya sudah bagus dan hanya tinggal pengemasan yang perlu dibenahi.

Dia juga menyebutkan bahwa Situbondo memiliki potensi wisata yang harus terus dikembangkan guna mengangkat perekonomian masyarakat, utamanya bagi pelaku UMKM.

"Situbondo ini punya garis pantai yang panjang dan ini sangat berpotensi sekali meningkatkan maupun mengembangkan ekonomi kreatif," kata dia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka